caption trialgame

TNI Lengkapi Pasukan Penjaga Perbatasan Dengan Motor Trail

Wednesday, 10 February 2016

Tugas Pasukan TNI yang menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan Barat akan sedikit lebih mudah. Kini mereka dibekali sepeda motor trail untuk berpatroli. Sepeda motor jenis ini dianggap cocok untuk medan pelosok Kalimantan Barat, terutama titik-titik perbatasan, yang berada di hutan-hutan. Selama ini para prajurit berpatroli dengan berjalan kaki.

Total ada sekitar 74 unit sepeda motor trail yang merupakan bantuan langsung dari Markas Besar TNI di Jakarta. Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto mengatakan hal ini dilakukan untuk memudahkan operasi pengaman perbatasan.  “Sehingga pelaksanaan patroli dapat dilaksanakan dengan kendaraan bermotor” jelas  Agung Risdhianto.

Saat ini ada 700 prajurit TNI AD yang menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan Barat. Seluruh prajurit tersebut  berasal dari Batalion Infanteri 144/Jaya Yudha, Sumatera Selatan dan Batalion Infanteri 312/Kala Hitam Subang, Jawa Barat.

Para prajurit ditugaskan menjaga patok perbatasan Republik Indonesia di lima lokasi di Kalimantan Barat, antara lain, Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, Ketungau Hulu di Kabupaten Sintang, Entikong di Kabupaten Sanggau, Sajingan Besar di Kabupaten Sambas, dan Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang.

Terdapat 59 pos yang terdapat di lima kabupaten tersebut. Dengan menggunakan motor Trail, Pangdam yakin bahwa pasukannya akan lebih mudah untuk menjaga area yang memiliki total jangkauan sebanyak 966 kilometer tersebut.

Tak lupa Pangdam meminta agar para prajuritnya agar bertugas secara profesional, menghindari pelangggaran sekecil apa pun, dan terus menerus melakukan pembinaan teritorial terbatas terhadap masyarakat.  “Hormati kearifan lokal serta adat istiadat setempat. Yang tak kalah penting jangan rusak hubungan baik yang sudah baik antara RI-Malaysia. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI “ jelas Pangdam. 

comments

`