caption trialgame

Dampak Jalan Beton Terhadap Ban Motor!

Tuesday, 13 April 2021

Dampak Jalan Beton Terhadap Ban Motor


Jalan raya identik dengan aspal sebagai permukaannya, namun karena pertimbangan perawatan yang lebih memakan biaya, saat ini peran aspal sudah banyak tergantikan oleh beton. Jalanan beton mudah ditemui di mana saja, mulai dari jaman komplek, jalan arteri hingga jalan lintas propinsi.

Ada yang mengatakan bahwa, jika motor Anda sering melintasi jalan beton bisa membuat ban menjadi mudah pecah, karena permukaan jalan beton lebih kasar ketimbang aspal. Benarkah pernyataan ini? Faktor penyebab ban pecah itu cukup banyak, sebagai contoh kurang tekanan udara, hingga usia pakai. Secara tekstur antara aspal dan beton jelas berbeda. Permukaan beton lebih kasar dan keras jika dibandingkan dengan aspal.

Efek yang akan ditimbulkan kepada ban jika permukaannya kasar, bukan menjadikan ban tersebut mudah pecah. Tetapi, lebih tepatnya lebih aus, karena gesekan dengan beton lebih sering. Apalagi jika gaya berkendara Anda sering stop and go, melakukan pengereman juga membutuhkan traksi.

Jadi bisa dibilang korelasi jalan beton dengan ban menjadi mudah meletus, kurang masuk akal. Sebab, faktor ban pecah itu bisa disebabkan oleh jumlah muatan, kondisi ban yang sudah lama, dan lain sebagainya. Yang jelas, ban menjadi cepat aus karena kondisi jalan, faktor lainnya karena cara mengemudi, dan pola telapak, hingga kondisi kendaraan pun bisa mempengaruhi ban menjadi cepat aus.

Friksi pada jalan beton memang betul lebih besar dari aspal, tapi bukan berarti karet ban gampang aus karena melintasinya. Setiap pembuatan ban, pabrikan pasti langsung melakukan pengujian daya tahan di ragam permukaan, jadi asumsi seperti itu sepertinya tidak pas.

Selain itu, kunci utama agar permukaan ban tidak cepat habis adalah dengan perawatan yang tepat dan gaya berkendara. Jadi, tidak tepat jika menyalahkan lintasan beton yang membuat karet ban menjadi mudah aus. Meski sering melewati permukaan beton saat berkendara, selama menggunakan dalam kondisi wajar, alias tidak agresif, dan kecepatan sudah sesuai dengan aturan serta tidak melakukan pengereman mendadak, sebenarnya tidak masalah. Dan yang terpenting adalah dalah soal perawatan dan tekanan udaranya ya.

 

comments

`