caption trialgame

Germain Vincenot Penguasa TGAIC 2019

Sunday, 15 December 2019

      Rider asal Perancis, German Vincenot, tampil sebagai juara umum kelas FFA 450 International pada ajang balap paling bergengsi, Trial Game Asphalt International Championship (TGAIC) 2019 yang dihelat di Sirkuit Boyolali, Jawa Tengah, (13-14/12).

     Pada kelas paling bergengsi itu, Germain bersama 2 pebalap Perancis yang lain, Maxime Lacour serta Sylvain Bidart, tampil mendominasi. Pada moto 1, sejak lepas dari garis start, Germain dan Bidart langsung menguasai garis terdepan. Posisinya terus dibayang-bayangi Lewis Cornish (Inggris) dan Maxime Lacour di posisi ke-3 dan 4. Namun hingga laga usai, posisi tetap tak berubah, Germain Vincenot tetap finish di posisi pertama, diikuti Bidart dan Lewis Cornish.

     Pada moto 2 hampir tak berubah skemanya. German dengan cepat melesat setelah lampu start padam. Posisi yang sama persis seperti moto1, Bidart, Lewis dan Maxime membuntuti di belakangnya. Menyelesaikan 15 lap, posisi ke-4 pebalap terdepan sama sekali tak tergeser hingga menyentuh garis finish. Yang juga tak kalah seru adalah perebutan tempat ke-5. Doni Tata Pradita, Ivan Harry Nugroho, Tommy Salim serta Raffi G Tangka saling berpacu untuk posisi terhormat itu. Ivan Harry Nugroho, Rider asal Kota Solo, yang sejatinya tampil apik akhirnya harus puas di peringkat ke-6 setelah pada lap dan tikungan terakhir berhasil disalip Doni Tata Pradita.

     Pada moto 2 kelas FFA 450 International ini, German Vincenot mencatatkan waktu tercepat 14:05,693 disusul Sylvain Bidart dengan 14:06,861 kemudian Lewis Cornish dengan 14:07,849 dan Maxime Lacour finish di posisi ke-4 dengan 14:36,375. Sementara pebalap tuan rumah yang berhasil podium ke-5 adalah Doni Tata Pradita yang membukukan waktu terbaik 14:37,006. Kendati hanya menempati posisi ke-5, Doni Tata Pradita tetap merasa bersyukur, lantaran dirinya satu-satunya pebalap nasional terdepan yang bisa mengimbangi jagoan-jagoan balap supermoto kelas dunia. “Saya start di posisi ke-7, sangat berat di lintasan ini (Sirkuit Boyolali), karena racing line nya sangat terbatas. Tapi saya berjuang sangat keras dan bersyukur, pada lap terakhir bisa menyalip Ivan Harry,” ucap Doni Tata.  

comments

`