caption trialgame

Minimnya Inovasi Teknologi Motor Trail 150cc

Saturday, 18 May 2019

Motor trail 150 cc pabrikan Jepang yang ada di Indonesia sekarang ini cuma ada Kawasaki KLX150 dan Honda CRF150L. KLX150 sebagai pemain kawakan di segmen motor trail masih menunjukkan tajinya sebagai penyumbang terbesar penjualan Kawasaki di Indonesia. Di sisi lain CRF150L yang menjadi pendatang baru juga bisa diterima pasar dengan sangat baik. Dalam kurun waktu 1 tahun setelah diluncurkan CRF150L sudah sanggup menyalip angka penjualan KLX150.

Satu hal yang sama antara KLX150 dan CRF150L, keduanya sama-sama mengusung mesin sederhana SOHC 2-klep dan berpendingin udara. Bedanya KLX150 masih mengadopsi sistem pembakaran karburator, sedangkan sistem pembakaran injeksi yang lebih modern terpasang dengan manis di mesin CRF150L. Tapi sayangnya, persaingan di segmen motor trail 150 cc kemungkinan besar masih akan berkutat pada teknologi mesin yang sama SOHC 2-klep berpendingin udara karena Yamaha dan Suzuki diprediksi juga akan menggunakan mesin tersebut!

Yamaha yang digadang-gadang akan menggunakan mesin SOHC 4-klep berpendingin cairan milik V-Ixion belakangan justru diketahui sedang serius mengetes motor XTZ 125 yang masih menggunakan mesin SOHC 2-klep berpendingin udara.

Bisa jadi basis mesin XTZ 125 inilah yang akan digunakan oleh Yamaha untuk menantang KLX150 dan CRF150L. Bukan pakai basis mesin WR125R atau V-Ixion yang jauh lebih advance. Apa pertimbangannya? Tentu biaya produksi yang juga mempengaruhi harga jual produk di pasaran. Biaya produksi mesin SOHC 2-klep berpendingin udara jelas lebih murah daripada mesin SOHC 4-klep dengan pendingin radiator. Apalagi lawan yang dihadapi juga cuma pakai mesin sederhana, ngapain dilawan pakai mesin yang lebih mahal dan sudah pasti bakal membuat harga jual membengkak ?

Bagaimana dengan Suzuki? Banyak yang berharap Suzuki nekat merilis trail 150 cc dengan mesin DOHC liquid cooled milik GSX series. Performanya diyakini bakal sangar, meskipun banyak juga yang meragukan kemampuan mesin DOHC di medan off-road karena power baru keluar di putaran atas. Tapi lagi-lagi biaya produksi akan membuat trail mesin DOHC bakal mahal. Apalagi motor trail juga dituntut menggunakan sasis dan suspensi yang bagus.

Jadi rasanya inovasi motor trail entry level 150 cc dari brand Jepang pada teknologi mesin masih jauh api dari panggang, karena memang pertimbangan harga jual yang terjangkau. Jadi nikmati saja ya teknologi mesin sederhana SOHC 2-klep lengkap dengan pendingin angin.

comments

`