caption trialgame

Motor Scrambler ini Layak diajak Offroad

Friday, 24 January 2020

Tren motor retro mulai marak, bukan hanya motor-motor custom tapi pabrikan besar pun merilis motor terbaru dengan gaya retro. Salah satunya adalah Kawasaki dengan seri W175-nya. Jika di edisi sebelumnya motor ini dirilis dengan gaya khas motor-motor British, namun untuk tahun 2020 Kawasaki merubah menjadi motor bergaya scrambler perkotaan. Dengan ubahan tampilannya tersebut, sejumlah sektor pun mendapat ubahan.

Secara umum motor ini tak berubah, masih mempertahankan DNA sebagai motor jadul termasuk teknologi yang diusungnya. Perubahan menjadi konsep Scrambler, berimbas pada berubahnya tinggi motor. Motor ini mempunyai ketinggian jok yang cukup tinggi yaitu 80cm, dan untuk ukuran tubuh orang indonesia yang rata-rata 165-170 cm, maka posisi kaki akan sedikit jinjit.

W175 memiliki dimensi punya panjang 1.950 mm, lebar 805 mm, dan tinggi 1.085 mm. Sementara untuk jarak poros rodanya 1.285 mm. Suspensi depan dan belakangnya yang kini lebih tinggi 35 dan 27 mm juga membuat ground clearance-nya berubah jadi 195 mm.

Namun posisi duduk di W175 terbaru ini terasa nyaman. Apalagi busa joknya juga empuk dan tebal menunjang kenyamanan ketika berkendara. Model handlebar ang kini tinggi dan lebar juga semakin membuat posisi tangan membuka namun tetap rileks.

Model tangkinya kini jadi lebih simpel, jadi posisi paha bisa lebih rigid ketika menjepit tangki. Dibandingkan dengan model lamanya, posisi paha seakan memaksa membuka. Nah dari desain tangki baru ini, W175 juga terlihat lebih proporsional. Namun yang harus dikorbankan adalah kapasitas bahan bakarnya yang jadi 7,5 liter dari semula 13,5 liter .

Motor ini masih menggunakan mesin satu silinder, DOHC berkapasitas 177 cc yang ber tenaga 12,8 daya kuda (dk) pada 7500 rpm dan torsi puncak 13,2 Nm pada 6.000 rpm. Saat memutar tuas gas, motor ini punya karakter tenaga yang linear dari awal hingga menengah. Artinya tenaga mesin dijaga bukan untuk mengincar topspeed ataupun akselerasi. Nah imbasnya, konsumsi BBM bisa lebih efisien. Ya memang, tenaganya tak begitu galak jika harus dibandingkan dengan motor sekelasnya.

Nah kelebihan dari seri terbaru ini bukan hanya handal di jalan aspal lho, diajak main trek tanah pun performanya masih nendang. Tapi bukan trek tanah ekstrem ya, lebih kepada tanah datar, berpasir, dan juga berlubang. Hasilnya aplikasi ban dual purpose cukup membantu melahap jalan tanah.

Kawasaki sendiri merancang motor ini bukan sebagai motor dual sport, tapi pada kenyataannya performnya tidak malu-maluin jika harus melahap medan tanah dengan tingkat kesulitan sampai medium. Apa pasalnya? Ternyata kuncinya pada bagian suspensi.

Bantingan suspensinya boleh dibilang lembut tapi tidak bouncy. Ketika melibas jalan berlubang, suspensi depan mampu meredam getaran dengan baik, begitupun dengan suspensi belakangnya.Tinggi suspensi yang berubah ternyata tak merubah handling motor ini, getaran dan goyangan ketika menikung cukup minim. Hanya saja ketika melibas speed trap dalam kecepatan tinggi suspensi belakang terasa sedikit bumpy. Dan suspensi belakangnya pun memiliki lima fitur tingkat pengaturan kekerasan yang bisa disesuaikan dengan kondisi jalan. Gimana? Makin banyak pilihan kan saat memilih motor dual sport? Penasaran jika motor ini diubah menjadi supermoto, tunggu ulasannya di artikel berikutnya ya.

comments

`