Sirkuit Trial Game Asphalt di Mata Pebalap Asing

Pebalap asing yang ikut meramaikan kompetisi Trial Game Asphalt 2019 Germain Vicenot, mengatakan bahwa kendati cukup kompetitif namun sirkuit supermoto di Indonesia harus mengalami perubahan. Vicenot sudah dua kali mengikuti ajang Trial Game Asphalt, tahun lalu dia ikut terlibat di seri terakhir yang digelar di Kota Malang. Sehingga boleh dibilang sedikit banyak dia mengetahui karakteristik sirkuit yang digunakan di ajang Trial Game Asphalt.

“Ada satu perbedaan yang cukup signifikan pada sirkuit yang digunakan Trial Game Asphalt, dengan sirkuit supermoto yang biasa kami gunakan di Eropa” ungkapnya. Menurut Vicenot, sirkuit supermoto di Eropa mengkombinasikan antara lintasan aspal dan lintasan offroad. “Komposisinya sekitar 60 persen lintasan aspal dan 40 persen lintasan offroad. biasanya kami memulai balapan pada lintasan offroad, hingga kemudian menyambung pada lintasan aspal dan kembali merasakan lintasan offroad menjelang garis finish” jelas Vicenot.
Adanya lintasa offroad memberikan hiburan serta mampu memancing penonton untuk bereaksi. Karena pada titik ini, semua bisa terjadi. Mulai dari pebalap yang terjatuh, overtaking hingga hal-hal yang tidak terduga lainnya.

Sementara itu pada lintasan lomba Trial Game Asphalt, seluruh lintasan merupakan jalur aspal yang pada beberapa titik diberikan handicap seperti jumping atau loncatan. “Lomba supermoto di Trial Game Asphalt sedikit berbeda. Lintasan aspal akan membuat motor melaju dengan sangat kencang. Dan adanya handicap ditengah lintasan aspal, membuat Anda tidak bisa memacunya dengan sepenuh hati. Salah perhitungan sedikit bisa terjadi kecelakaan saat keluar dari handicap” ujar juara Nasional Prancisi ini. Menurut Vicenot karakteristik sirkuit Trial Game yang unik inilah yang kemudian menjadi nilai lebih dan pembeda dibandingkan lomba supermoto lainnya.

Namun menurut Mario CSP, selaku pihak penyelenggara, kendala cuaca menjadi salah satu faktor pertimbangan mengapa sirkuit Trial Game ASphalt tidak memiliki lintasan offroad. “Jika digelar pada musim panas, maka lintasan offroad tidak akan menjadi masalah. Namun saat penyelenggaraan lomba dilakukan pada musim hujan maka hal ini bisa menjadi masalah” ujar Mario.

Kontur tanah di Indonesia sebagian besar adalah tanah merah, dan jika terjadi hujan maka ada kemungkinan tanah tersebut akan terbawa pada motor dan tececer pada bagian lintasan yang beraspal. “Hal ini tentu amat berbahaya, dan bisa menjadi pemicu kecelakaan. Apalagi jika memasuki lintasan aspal biasanya pebalap akan tancap gas sekencang mungkin. “ jelasnya.

Mario mengatakan bahwa untuk penyelenggaraan pada tahun mendatang, mungkin saja penerapan lintasan offroad bisa dilakukan namun dia mengatakan bahwa sirkuit yang digunakan saat ini pun sudah kompetitif dan menguji skill para pebalap. Nah . Jangan lupa untuk menyaksikan sepak terjang mereka ya, saksikan tayangan live streaming hanya di www.76rider.com/live