caption trialgame

Solusi Tali Gas Motor Trail Tidak Stabil

Monday, 22 July 2019

Anda mungkin pernah mengalami hal yang menjengkelkan ketika mengendarai motor trali yakni saat menarik tuas, gas terasa tidak stabil. Hal yang Anda rasakan adalah laju motor menjadi tersendat dan mesin terasa akan mati. Ada beberapa penyebab terjadinya , namun kami akan mencoba menyusun beberapa hal yang paling sering menjadi biang keladinya.

1. Masalah pada saringan udara. Apabila kondisi sa­ringan udara kotor atau bahkan masa pakainya telah lewat maka akan berdampak terhadap tarikan gas motor menjadi berat dan tidak stabil. Selain itu, motor pun bisa saja jadi mogok. Penyebab kotornya saringan udara bisa disebabkan oleh lingkungan yang berdebu dan masa pakainya telah lewat. Solusinya yakni dengan melakukan perawatan secara berkala.

2. Gap busi tidak sesuai dengan standar. Pengaturan gap alias pengaturan kerenggangan busi yang sesuai dengan standar pabrikan agar mesin dapat bekerja dengan optimal. Pengaturan kerenggangan ini memengaruhi suhu pengapian busi yang tentunya dapat memengaruhi pembakaran bahan bakar dan udara di dalam ruang mesin. Efek yang ditimbulkan jika kita memperbesar kerenggangan busi yakni dapat menghasilkan percikan api yang lebih besar. Hal Ini sangat berguna untuk mesin yang telah mengalami modifikasi guna meningkatkan tingkat efisiensinya. Solusinya yakni lakukan pengecekan busi setiap 4.000 km. Bila busi kotor lakukan pembersihan dan jika telah rusak segera ganti dengan yang baru.

3. Setelan klep tidak sesuai dengan standar. Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh penyetelan klep. Apa efeknya jika disetel terlalu rapat? Pembukaan yang lebih lama membuat gas lebih banyak masuk. Lalu, jika setelan terlalu renggang maka klep terlambat membuka dan cepat menu­tup. Jika ini terjadi pada klep masuk maka akan mengakibatkan campuran bahan bakar dan udara berlangsung cepat, sehingga jumlah campuran yang masuk menjadi sedikit. Solusinya, setel jarak kerenggangan klep sesuai dengan standar pabrikan.

4. Putaran stasioner tidak standar. Putaran stasioner yang tidak sesuai dengan standar, seperti misalnya terlalu rendah, dapat mengakibatkan tarikan gas menjadi tidak stabil. Mengingat perbaikan putaran stasioner ini butuh alat khusus, alangkah baiknya dilakukan di bengkel resmi.

5. Kurang tekanan bahan bakar. Sistem pengabutan bahan bakar dengan teknologi injeksi telah dilengkapi dengan ­fuel pump alias pompa bahan bakar. Ukuran tekanan bahan bakar ini disesuaikan dengan model dan apabila tekanan bahan bakar tidak sesuai dengan standar akan mengakibatkan tarikan gas menjadi tidak stabil. Solusinya yakni dengan menguras tangki bahan bakar dan lakukan penggantian fuel pump jika telah meng­alami kerusakan.

6. Sensor injeksi bermasalah. Fungsi dari injektor sendiri yakni untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar, mengubah partikel bahan bakar menjadi kabut. Apa akibatnya jika injektor kotor? Akibatnya adalah kualitas semprotan bensin menjadi menurun dan tarikan gas pun menjadi tidak stabil. Solusinya yakni melakukan pembersihan pada injektor dengan cairan pembersih injektor (injector cleaner). Selain itu, selalu gunakan bahan bakar tanpa timbal.

comments

`