caption trialgame

Walau Mirip, KLX Dan D-Tracker Miliki Perbedaan Lho

Wednesday, 24 June 2020

Walau Mirip KLX Dan D-Tracker Miliki Perbedaan Lho


Kawasaki adalah salah satu pabrikan motor yang loyal mengeluarkan lini offroad di Indonesia. Tipe KLX merupakan salah satu market leader di kelas 150cc dan bisa dibilang merupakan motor trail jutaan umat sebelum akhirnya digeser oleh Honda CRF150.

Nah belum lama ini, Kawasaki merilis motor trail terbaru mereka yaitu tipe D-Tracker. Sepintas motor ini terlihat sama persis dengan tipe KLX dengan warna yang berbeda tapi ternyata keduanya memiliki perbedaan yang signifikan lho. Apa saja sih? Simak ulasannya ya.

Kawasaki D-Tracker ini khusus untuk di jalanan aspal maupun tanah yang tidak terlalu terjal atau berat.Sementara itu, Kawasaki KLX 150 ini dirancang khusus untuk medan offroad yang extreme, semisal pegunungan yang terjal atau masuk ke hutan.

Jadi, pada bagian suspensi depan dibuat lebih panjang dan empuk. Tujuannya supaya saat melibas jalanan bergelombang, si pengendara tidak cepat capek.Bisa kita ambil kesimpulan kalau D-Tracker  ini bisa juga di sebut dengan supermoto yang digunakan untuk on-road atau diatas aspal saja.  Supermoto saat ini juga sudah menjadi bagian dari life style biker perkotaan, sedangkan untuk Kawasaki KLX adalah motor trail, yang diperuntukan untuk Anda yang gemar adventure di alam bebas.

Postur Kawasaki D-Tracker juga memiliki ukuran yang lebih pendek, karena motor ini menggunakan ukuran diameter ban yang kecil pula. Motor ini menggunakan ukuran velg ring 17 pada bagian depan dan juga pada bagian belakang.Kemudian untuk bannya, memakai tipe aspal yang permukaan tapaknya tidak menonjol. Ini membuat D-Tracker bisa di pakai untuk semua orang yang memiliki postur tubuh yang kurang dari 170 cm.

KLX punya diameter ban yang lebih besar, bahkan untuk versi Special Edition (SE) ada yang sampai ring 21 pada roda depannya. Tipe ban yang digunakan KLX yaitu ban tahu bergerigi untuk off-road, supaya mencengkeram tanah lebih kuat.D-tracker dan KLX sama-sama punya sistem pengereman berupa double discbrake, dengan dual piston di depan dan single piston kaliper di belakang (petal disc). Hanya saja sebagai supermoto, piringan cakram D-Tracker memiliki diameter lebih besar yakni 300 mm dengan kalipernya semi semi-floating. Rem belakang DTracker juga lebih besar, yakni 220 mm.

Sementara KLX 150 karena motor trail ukuran cakramnya butuh lebih kecil, yaitu 240 mm depan dan 190 belakang. D-Tracker menggunakan piringan cakram yang lebih besar supaya kemampuan pengereman lebih mumpuni dan cukup efektif. Sebab, habitat utama D-Tracker di jalan raya yang seringkali butuh pengereman dalam kecepatan tinggi.Karena adanya perbedaan lingkar roda dan jenis ban, otomatis final gear ikut disesuaikan. Untuk KLX mengusung perbandingan 44/14, sedangkan pada D-Tracker diberatkan jadi 41/14. Itulah mengapa kemampuan lari kedua motor ini agak berbeda.

Dari komposisi final gear tadi, akselerasi KLX cenderung galak di putaran bawah ke tengah. Karakter napas mesin KLX juga pendek-pendek karena mengejar torsi besar di putaran bawah.Justru sebaliknya, D-Tracker cenderung lebih bertenaga pada putaran mesin menengah ke atas. Karena final gear lebih kecil maka mesinnya punya napas panjang tiap giginya.

Beda perbandingan gir tadi juga berdampak pada pemakaian bahan bakar antara KLX 150 dan D-Tracker. Pada pemakaian normal dalam kota, D-Tracker cenderung lebih irit karena mesin tidak dipaksa mengejar rpm tinggi. Nah udah tau bedanya kan sekarang, jadi jika Anda berminat menggunakan motor trail Kawasaki, kenali dulu peruntukannya sebelum memilih tipenya ya.

comments

`