Merasa cinta mati dan sehati dengan balap, motor, mesin-mesin dan segala tetek bengeknya, Totok Didhot Denato, pembalap Trial Game asal Kota Solo ini mulai pasang badan. Pengetahuan tentang seluk beluk kendaraan roda dua yang memang sudah dikuasainya segera diapresiasikan dengan membuka jasa bengkel khusus motor.

Mulai mengenal balap sejak masih kanak-kanak, membuat Bungsu 4 bersaudara ini tertarik dengan dapur pacu kuda besi bermesin. "Sejak kali pertama mengenal motor, saya pengin tahu bagaimana cara supaya motor bisa kenceng, bagaimana nyetel mesin agar motor bisa ngirit dan lain sebagainya," buka pemilik nama asli Totok Sugiarto Putro ini. Setelah 11 tahun mempelajari, kroser yang mulai mengikuti gelaran Trial Game sejak tahun 2007 ini pun segera tancap gas dengan membuka gerai service motor umum, ringan dan injeksi di pelataran rumahnya Jalan Ir. Sutami, Solo, Jawa Tengah. "Semoga menjadi berkah dan barokah, ini menjadi awal cita-cita saya menjadi pengusaha bengkel yang sukses," ucap lajang 24 tahun ini.

Totok Didhot mengenal balap dari sang Ayah, Gatot Sugiarto, yang juga mantan kroser era tahun 80-90an. Penyuka film action dan humor ini mengisahkan jika dulu bapaknya sangat mahir mengendalikan kendaraan trail, namun prestasinya terhambat oleh larangan Kakek dari Totok Didhot. "Dulu bapak dilarang balapan sama Kakek saya, padahal waktu itu prestasinya mulai menanjak. Sekarang saya yang meneruskan balapan, dan Bapak saya sangat mendukung," urainya.

Di arena Trial Game, prestasi Totok Didhot cukup lumayan. Tiga besar ATV, 5 besar FFA, 5 besar campuran open, 3 besar minimoto pernah direngkuhnya. "Trial Game sangat menantang, berbeda dengan kejuaraan-kejuaraan trail lainnya seperti grasstrack dan motokros. Disini tidak cuma membutuhkan nyali dan ketrampilan mengendarai trail saja, namun juga membutuhkan ketelitian dan perhitungan yang tepat untuk menaklukkan rintangan," pungkas sahabat karib pembalap Trial Game lain Andi Sapi Suryanto dan Hendra Akeew itu.RW