Banyak pengguna motor trail, terutama yang sering mengikuti kompetisi, merasa kurang puas dengan performa motor trail mereka. Apalagi jika motor trail yang dimiliki terhitung berada di kelas menengah atau pemula. Banyak cara yang mereka lakukan untuk mendongkrak performa motor trail agar tenaga yang dihasilkan lebih garang lagi.
Yang paling ekstrem tentu dengan mengganti mesin motor trail dengan mesin lain yang lebih bertenaga. Namun biasanya pilihan yang terbanyak jatuh pada melakukan langkah bore up. Apa itu teknik bore up? Bore up adalah istilah yang lazim digunakan bagi modifikasi korter pada blok silinder di mana dilakukan pelebaran diameter silinder untuk memperbesar kapasitas mesin. Kenapa harus memperbesar kapasitas mesin? Karena dengan bertambahnya kapasitas mesin, semakin banyak jumlah bahan bakar yang dapat ditampung oleh mesin untuk digunakan dalam proses pembakaran sehingga power yang dihasilkan oleh motor pun semakin besar.
Bore up atau yang juga dikenal dengan nama korter silinder ini dilakukan dengan cara membesarkan ukuran piston pada silinder mesin. Dengan piston yang dibesarkan, otomatis diameter liner atau boring di silinder juga harus dibesarkan.Ini menjadi pekerjaan bengkel bubut untuk mengikis bagian liner hingga piston baru yang ukurannya lebih besar bisa masuk. Tapi awas, yang ingin bore up jangan lupa perhatikan gap atau jarak piston dengan boring.Sebab, jika salah perhitungan piston bisa rawan macet atau terjadi kebocoran kompresi.
Kalau salah menghitungan ketebalannya bisa-bisa menghambat kinerja naik turun piston saat memuai akibat panas mesin. Singkatnya pistonnya bisamacet di dalam ruang silinder. Cara mengukur gap piston dengan boring biasanya dilihat dari celah di ring piston.Biasanya banyak yang meminta celah piston dan boring dibuat rapat dengan alasan biar lebih awet.Jika celahnya terlalu sempit saat diukur dengan fuller gauge, kemungkinan besar bisa menyebabkan ring piston mengunci pada suhu tinggi.
Ketika kalkulasi tentang diameter piston over size dan ukuran diameter liner yang harus di bore up sudah didapatkan, maka yang penting diperhatikan lagi adalah kualitas pengerjaan bore up. Walaupun pengukuran awal sudah cermat, namun jika eksekusinya meleset tentu hasilnya juga jauh dari yang diharapkan. Tingkat presisi ditentukan dalam proses pengerjaan. Aspek finishing touch dengan melakukan pemolesan akhir pada dinding bagian dalam liner juga sangat signifikan.
Kualitas kehalusan hasil akhir pada dinding bagian dalam liner hasil bore up sebisa mungkin menyerupai kualitas dinding liner standar pabrikan yang mulus agar gerakan piston dalam tiap langkah (stroke) lancar.