Mengendarai motor trail apalagi jika berkompetisi atau melakukan trabas tentu memiliki resiko yang tinggi. Maklum saja terkadang, pengadaranya hanya bergantung pada pada riding gear dan helm yang digunakan untuk menghindari terjadi cedera parah jika terjadi kecelakaan.
Nah untuk perlengkapan helm, tentu kami menganjurkan pada untuk untuk menggunakan helm yang memenuhi standar SNI, dan diikat dengan benar (sampai klik), agar melindungi kepala dengan baik. Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang mengeluarkan sertifikasi SNI pun akan melakukan pengujian-pengujian yang cukup ekstrem pada sebuah produk helm.
Helm berstandar SNI harus lolos dari setidaknya 3 macam uji sample di antaranya uji benturan terhadap sebuah landasan besi, ketika helm dibenturkan dengan kecepatan hingga 234 km/jam.Helm yang lolos uji benturan harus mengalami uji berikutnya, uji penetrasi dengan paku besar 3 kg yang dihantamkan ke atas helm dari ketinggian 1,6 m. Kemudian jika lolos helm akan diuji kekuatan tali pengikatnya, dengan cara ditarik secara mendadak dan berulang-ulang.
Helm sendiri mempunyai 3 bagian dasar dalam melindungi kepala: shell bagian terluar dengan lapisan impact absorbing liner, lapisan dalam atau padding yang nyaman dan tali pengikat yang baik.
Bagian lapisan terluar helm biasanya terbuat dari bahan yang keras seperti termoplastik atau semacam polikarbonat, atau acrylonitrile butadiene styrene (ABS) atau plastik keras. Dan pada produk premium biasanya diperkuat komposit serat seperti kevlar.Bagian terluar haruslah tangguh, harus mampu menahan setiap benturan, dengan menebar energi benturan ke seluruh permukaan helm dan menyerapnya sebelum mencapai kepala penggunanya.
Bagian dalam termasuk bagian yang menyerap energi benturan, biasanya terbuat dari polystyrene atau umum disebut sebagai styrofoam.Semakin banyak energi yang disebarkan atau diserap, maka semakin sedikit benturan yang mengenai kepala, termasuk goncangan ke otak.
Lapisan dalam tadi ditambah dengan busa yang lebih empuk dan dilapisi dengan bahan kain sebelum mengenai kepala. Tujuannya agar helm mengepit bagian kepala dengan kokoh dan tetap nyaman bagi penggunanya. Sementara tali helm tugasnya mencegah helm terlepas daam kejadian kecelakaan sekalipun.
Gunakanlah helm yang sesuai dengan ukuran kepala, jangan terlalu longgar atau sebaliknya terlalu menjepit kepala. Jika terlalu longgar, maka helm tak akan mampu menyerap benturan dengan baik, bahkan ada potensi terlepas saat terjatuh.Sedangkan terlalu sempit, akan menyebabkan aliran darah tak optimal ke kulit kepala. Biasanya ditandai dengan sakit kepala dan kehilangan konsentrasi.
Bagi Anda pecinta motor trail, jatuh dari motor merupakan hal yang lumrah. Biasanya kejadian ini sering membuat helm menjadi retak bahkan pecah, Jika demikian, maka helm pun wajib diganti dengan yang baru, sebab tak mampu lagi melindungi dengan optimal. Oh iya jangan lupa untuk memeriksa kondisi helm yang telah digunakan lebih dari 2 tahun ya, karena biasanya akan terjadi penurunan kualitas pada bagian dalam dan luar helm.