Shockbreaker pada motor trail berfungsi sebagai suspensi yang memungkinkan Anda tetap merasa nyaman ketika harus berkendara di jalanan yang tidak rata, berlubang, ataupun bergelombang. Hal itu dapat terjadi karena shockbreaker bekerja dengan baik menyerap guncangan dan getaran motor ketika melewati jalan tersebut. Agar shockbreaker bisa bekerja maksimal seperti di atas, maka perlu dilakukan setting yang tepat. Karena jika pengaturannya kurang tepat, shockbreaker tidak akan bekerja dengan maksimal. Perlu diketahui bahwa empuk dan kerasnya shockbreaker bisa diatur sesuai preferensi Anda.
Sebelum melakukan pengaturan shockbreaker, pastikan Anda tahu tujuan pengaturan tersebut. Apakah Anda membutuhkan penanganan, kenyamanan, atau bisa juga keduanya. Kemudian ikuti langkah berikut ya.
Untuk mengatur shockbreaker, rebound dan kompresi menjadi aspek utama. Kompresi berkaitan dengan sejauh mana penyerapan guncangan dilakukan oleh shockbreaker ketika kompresi. Misalnya ketika Anda sedang mengaktifkan rem. Kemudian untuk rebound berkaitan dengan sejauh mana pengendalian ekspansi dapat dilakukan shockbreaker setelah adanya kompresi. Sehingga motor Anda tidak akan terlalu melompat ketika melewati misalnya polisi tidur.
Pada shockbreaker terdapat tombol yang berfungsi untuk pengaturan. Anda dapat mengubah tombol tersebut menggunakan tangan ataupun alat. Pengaturan ini tidak bisa dilakukan sekali saja. Anda harus melakukan uji coba kendaraan berulang kali dengan mengubah pengaturan kompresi dan juga rebound. Sampai berapa kali? Sampai Anda telah menemukan penanganan dan kenyamanan yang pas dengan keinginan Anda.
Ketika melakukan pengaturan terhadap kelembutan maupun kekerasan suspensi, Anda perlu mempertimbangkan faktor seperti jenis jalan yang mungkin Anda tempuh. Apakah off road ataukah jalan raya. Pertimbangkan juga berat dari kendaraan, dan preferensi Anda. Bagi Anda yang ingin penanganan bersifat tajam di kecepatan tinggi, maka Anda mungkin meningkatkan kompresi. Sedangkan untuk Anda yang ingin kenyamanan lebih, bisa melonggarkan aspek rebound.
Jangan lupa untuk mencatat setiap pengaturan shockbreaker yang berhasil. Ini penting agar jika Anda ingin kembali ke settingan tersebut Anda memiliki rujukannya. Ingat bahwa pengaturan suspensi yang tepat itu berbeda pada setiap pengendara. Pastikan Anda menemukan pengaturan yang sesuai dengan kenyamanan dan keamanan Anda dalam berkendara.
Lalu apa sih tanda dan dampak jika Anda salah mengatur settingan shockbreaker? Yang pertama tentu adalah shockbreaker terasa keras. Kondisi ini biasanya karena setting dari kompresi dan rebound sangat keras atau tidak Anda sesuaikan dengan berat badan Anda. Sehingga menyebabkan motor tidak nyaman ketika Anda kendarai.
Jika Anda mengatur shockbreaker yang terlalu lembut bisa menimbulkan keausan pada ban dengan lebih cepat. Akibatnya kontrol terhadap motor menjadi kurang akurat atau presisi. Biasanya shockbreaker yang empuk ini ditandai dengan terjadinya bottoming. Apa itu? Yakni kondisi shockbreaker mentok. Kondisi tersebut mengharuskan Anda untuk melakukan setting pada preload agar menjadi lebih keras. Jika Anda merasakan motor mengalami goyang ketika sedang akselerasi maupun menikung, artinya rebound Anda terlalu lemah. Lakukan perbaikan agar motor lebih stabil.
Image credit : tracktivesuspension.com