caption trialgame

Beda Koil Motor Trail Injeksi dan Karburator

Monday, 25 February 2019

Koil adalah komponen kelistrikan vital di motor. Sebagai peranti kelistrikan untuk pembakaran, koil ini jadi penentu tenaga akhir yang dimuntahkan dapur pacu. Makanya, komponen ini selalu jadi kunci untuk mendongkrak performa dapur pacu motor. Dalam memodifikasi atau membangun sebuah motor trail, maka pilihan terhadap koil ini harus diperhatikan supaya lebih mantap melibas tanjakan dan melewati lumpur.

Buat informasi bersama, koil berfungsi mendongkrak tegangan arus listrik yang keluar dari CDI atau ECU. Arus listrik besar dari koil lantas disalurkan ke busi. Alhasil, busi dapat memercikan bunga api untuk membakar gas bakar di ruang silinder. Kerja koil untuk mendongkrak tegangan arus listrik dihasilkan oleh kerja dari dua jenis kumparan di dalam rumah koil. Yaitu, kumparan pertama alias primer dan kumparan kedua yang disebut sekunder.

Tingginya tegangan listrik yang dihasilkan koil mempengaruhi dahsyatnya percikan bunga api dari busi. Makin baik tegangannya, diklaim mampu membakar bersih asupan gas bahan bakar. Juga, mengurangi emisi gas buang berbahaya. Karena campuran gas bakar yang dikompresi piston di ruang bakar benar-benar bersih dibakar. Yang terpenting, hasil pembakaran yang sempurna di dapur pacu, akan menghasilkan tenaga yang lebih baik. Simpelnya, makin bagus performa koil, motor makin kencang.

Nah tapi ada perbedaan signifikan lho antara koil motor injeksi yang gunakan ECU (Electronic Control Unit) dengan motor karburator yang aplikasi CDI.Perbedaan paling menonjol terletak di tahanan. Kalau di koil untuk motor CDI, biasanya tahanannya berkisar di bawah 1,5 ohm. Sedangkan untuk motor injeksi, tahanannyasekitar 2 ohm.  Perbedaan besaran tahanan ini, terkait cara kerja yang berbeda dari komponen pengantar percikan api ke busi itu.

Di koil tipe CDI, output yang keluar dari CDI dilipatgandakan lagi oleh koil.Misalnya, dari output yang keluar sekitar 200 volt, maka oleh koil dilipatgandakan menjadi 20.000 volt.Sedikit berbeda dengan koil tipe injeksi.Selain dari koil, proses untuk membuat percikan api lebih besar juga tergantung dari voltase aki.  Hal ini juga dikontrol oleh ECU. Jadi, ECU hanya memberikan sinyal ke koil kapan harus meletik atau tidak, berdasar input yang diterima dari sensor.  Biasanya tegangan puncak yang dikeluarkan koil tipe CDI lebih kecil ketimbang koil injeksi.

Anda juga bisa melihat perbedaannya dari ciri fisik, terutama dari munculnya soket yang hadir di bagian belakang koil.Untuk motor injeksi, memiliki dua soket. Sedangkan koil motor CDI, hanya satu saja. Koil injeksi memiliki soket untuk arus positif dan negatif,   soket negatif ini akan terhubung ke ECM. Dan berfungsi untuk mengatur kapan api harus memercik dan tidak. Nah jangan salah pasang ya.

comments

`