caption trialgame

BUKAN CUMA SATU, JENIS UPSIDEDOWN TERNYATA BANYAK!

Wednesday, 14 September 2022

Jenis dan Cara Perawatan Suspensi Upside Down Motor Trail


Motor trail terbaru kini rata-rata sudah menggunakan suspensi tipe upside down (USD). Selain tampilannya yang lebih kece, shockbreaker jenis ini  mampu meredam goncangan lebih optimal daripada model lama, yakni teleskopik. Tidak heran jika banderol suspensi upside down lebih mahal dibanding suspensi konvensional.

Pada tipe USD sendiri ternyata mempunyai tiga jenis yang berbeda. Lantas, apa saja jenis suspensi depan USD tersebut dan seperti apa bedanya? Pertama, Inverted Telescopic Front Suspension Type Catridge. Suspensi jenis ini mempunyai keunggulan stabilitas yang tinggi saat cornering, tetapi nyaman juga saat digunakan di jalanan yang kurang baik. 

Selanjutnya terdapat Inverted Telescopic Front Suspension Type SFF (Separate Function Front Fork). Jenis suspensi ini diklaim memberikan kinerja yang sangat baik dan cukup kuat. Selain itu, minim gesekan dengan menerapkan teknologi satu spring/pegas serta biasanya diterapkan pada motor sport adventure.

Ketiga adalah Inverted Telescopic Front Suspension Type SFF-BP (Separate Function Front Fork - Big Piston). Suspensi ini memiliki keunggulan lebih responsif dan stabilitas breaking yang lebih bagus. Biasanya jenis suspensi ini diterapkan pada motor city sport, sementara untuk motor trail lebih banyak menggunakan dua jenis yang pertama.

Pada dasarnya suspensi jenis upside down dan teleskopik punya sistem kerja yang hampir sama. Hanya saja, karena posisi gerak suspensi yang terbalik, tentunya perawatan dan perhatian pun berbeda. Jarak main suspensi upside down antara as shock dan tabung shock lebih rendah ke aspal jalan. Dengan posisi suspensi seperti itu biasanya debu atau kotoran mudah menempel di batang shock. Dengan suspensi yang bergerak naik dan turun mengikuti hentakan atau kondisi jalanan, kondisi as shock yang kotor akan bergesekan dengan tabung shock.  Dan jika dibiarkan terlalu lama dalam posisi kotor akan membuat as shock menjadi baret. Tak hanya itu,  debu dan kotoran kotoran yang menempel di seal shock pun akan membuat gejala kebocoran oli suspensi.

Jika terjadi kebocoran oli suspensi dalam jumlah banyak, gejalanya motor menjadi tak stabil saat dikendarai, terutama di bagian depan. Hal ini terjadi karena takaran oli untuk menekan suspensi tak lagi sama antara suspensi bagian kiri dan kanan. Selain itu, efek parahnya bisa saja membuat pengendara terjatuh karena efek rebound yang tak sempurna. Oli suspensi yang bocor jika tidak segera diservis akan terus meresap keluar. Oli akan turun ke bawah kena piringan rem sehingga kemampuan mengerem tidak akan sempurna lagi. Bila bocornya pada suspensi kiri, motor akan oleng ke kanan dan kalau bocornya di kanan akan oleng ke kiri saat direm depan.

Jadi selalu perhatikan kebersihan area suspensi, terlebih ketika dipakai di musim hujan ataupun melewati jalanan bergenang. Caranya mudah, bisa dibersihkan dengan sabun dan air mengalir kemudian dikeringkan dengan kain lembut ataupun angin dari kompresor. Anda uga bisa memasang aksesoris tambahan berupa cover shock (shock socks) untuk melindungi as shock dari kotoran.

 

 

comments

`