Cocokah Bahan Bakar Bioetanol di Motor Trail ?
Siap siap guys, gak lama lagi Pertamina bakal meluncurkan bahan bakar jenis Bioetanol, yang merupakan campuran antara Pertamax dengan nabati etanol bulan ini. Jenis bahan bakar ini merupakan bahan bakar baru dari sumber energi terbarukan.
Pertamina mengatakan bahwa etanol yang akan digunakan nanti berasal dari molases tebu. Pertamina juga menekankan transisi energi ini bukan sekadar memiliki ambisi untuk menurunkan karbon emisi, tapi lebih penting mewujudkan kemandirian energi. Sama seperti biodiesel, bioetanol juga menjadi bahan bakar alternatif yang dicampur dengan energi yang bersumber dari nabati. Bedanya, bahan bakar ini biasa digunakan untuk kendaraan bermesin bensin.
Sebelum Indonesia, sudah banyak negara di dunia yang memakai bahan bakar jenis ini. Sebagai contoh China yang sudah merilis kebijakan untuk mewajibkan penggunaan etanol di seluruh wilayah pemerintahannya pada Januari 2020, namun ada kendala akibat penolakan dari pengusaha lokal, ongkos produksi etanol yang tinggi, dan terbatasnya bahan baku.
Nah lantas, gimana sih jika motor trail Anda menggunakan jenis bahan bakar ini ? apa keuntungan dan kerugiannya ? Hal ini dijawab ahli motor bakar yang juga dosen Konversi Energi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
"Pertamax E5 dengan campuran 95% Pertamax RON 92 dan 5% Etanol RON 120 akan memiliki RON 93, atau ada sedikit perbaikan pembakaran," ujar Tri Yuswidjajanto seperti yang dikutip dari MOTOR Plus-online. "Bagi kendaraan yang mampu menyesuaikan timing ignition, sehingga akan sedikit menurunkan konsumsi BBM dan emisi," jelasnya.
Untuk motor, karena tangki BBM kecil dan frekuensi pengisiannya cukup sering, tidak akan ada dampak negatif dari sisi sifat Etanol yang higroskopis atau menyerap uap air dari udara di dalam tangki, atau juga dari sisi kestabilan campuran bensin dan Etanol. Kemudian secara kompatibilitas terhadap gasket-gasket juga tidak akan ada masalah, karena semestinya sudah sesuai hingga penggunaan sampai dengan E20. Tri Yuswidjajanto juga menjelaskan, bensin Bioetanol tidak akan menimbulkan masalah di ruang mesin. "Mestinya (ruang mesin red.) lebih bersih karena ada sifat deterjensi dari Etanol," tambahnya.
Namun ada kekurangan dari pemakaian bensin ini, yakni konsumsi bensinnya akan turun alias lebih boros."Meningkatkan persentase Etanol dalam bahan bakar menyebabkan menurunkan kandungan energi dari campuran bensin-Etanol karena nilai kalor Etanol adalah sekitar 35% lebih rendah dari bensin dan akibat hal tersebut, penambahan kadar Etanol dalam bahan bakar campuran otomatis menurunkan daya efektif mesin” tutupnya. Jadi kayaknya mending gak usah ganti jenis bahan bakar dulu kali ya guys