Fakta dan Mitos Seputar Oli Motor Trail
Penggunaan oli mesin untuk sepeda motor memiliki fungsi yang penting. Oli mesin berfungsi untuk mencegah terjadinya benturan atau gesekan kasar antar logam. Setidaknya, jika hal tersebut terjadi, tentu dalam kondisi yang seminimal mungkin.
Namun, apa jadinya jika salah pilih spesfikasi oli? Setiap tipe motor trail memiliki spesifikasi oli yang berbeda-beda. Begitupun dengan formulasi di dalam kandungan oli tersebut. Kesalahan dalam memilih oli mesin dapat mempengaruhi kinerja dan kesehatan mesin motor. Bukan hanya diganti oli, bisa-bisa Anda turun mesin lho!
Saat akan mengganti oli mesin, pastikan spesifikasinya telah sesuai dengan motor trail Anda. Jika tidak sesuai, terupa dari jenis peruntukannya, maka siap-siap untuk merogoh kantong lebih dalam karena biaya servis motor.
Nah lantas, ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa motor trail membutuhkan oli lebih banyak dibandingkan dengan yang dibutuhkan? Benarkah demikan? Banyak pemilik motor trail yang sengaja menambahankan kapasitas oli dengan alasan akan membuat mesin lebih awet. Misalnya, kapasitas oli yang seharusnya 1 liter saja, ditambah menjadi 1,2 liter.
Nah rupanya hal ini tidak baik dan berbahaya bagi mesin lho. Jika takaran dari pabrik mengajurkan 1 liter, sebaiknya patuhi saja. Tidak perlu menambahkan kapasitas oli karena akan membuat kinerja pompa oli menjadi lebih berat.
Bahkan pada beberapa kasus, penambahan kapasitas oli bisa membuat mesin menjadi lebih panas lho. Tidak percaya? Pada pengujian yang dilakukan pada motor trail Honda CRF150 yang menggunakan oli jenis SAE 10w/30 sesuai dengan takaran yang dianjurkan, maka suhu yang dihasilkan mesin berada pada kisaran 139 derajat celcius.
Sementara dengan menggunakan oli yang sama tapi dengan kapasitas 1,2 liter, suhu mesin melonjak hingga 152 derajat. Bayangkan jika suhu sepanas ini terus menurus terjadi saat anda sedang melakukan trabas, hasilnya sudah pasti mesin motor trail bakal overheat. Jadi lakukan yang pasti-pasti saja ya.