caption trialgame

Galaunya Dua Raksasa Jepang

Friday, 15 March 2019

     Seperti diketahui sejak Honda merilis motor trail mereka di Indonesia, para pabrikan lainnya mulai merasa gerah dan terusik. Hampir sebagian besar mulai menyusun strategi untuk mengimbangi langkah Honda.

     Nah dua pabrikan raksasa asal Jepang yaitu Kawasaki dan Suzuki juga mulai sibuk mempersiapkan motor trail tandingan mereki. Kawasaki dikenal sebagai market leader pasar motor trail Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sementara Suzuki adalah raja pasar motor trail Indonesia di era 80an.

     Kawasaki kabarnya sedang mengembangkan motor trail baru dengan kapasitas mesin sekitaran 230 cc. Kabarnya motor ini akan diluncurkan pada 2019 ini dan mengisi segmen diantara motor trali 150cc dan 250xx.

     Langkah Kawasaki mengembangkan motor trali 230cc terbilang cukup berani karena di Indonesia belum ada pabrikan Jepang yang mengisi kelas trail 200-an cc. Kalaupun ada trail 200-an cc yang berkeliaran di Indonesia macam Honda CRF230F atau Yamaha TT-R230 itu dijual oleh para importir umum, bukan dari ATPM resmi Honda dan Yamaha di Indonesia.

     Konon motor trail milik Kawasaki ini akan menggunakan sistem pembakaran injeksi dan motor trali ini dipasarkan sebagai motor trail street legal alias bukan motor off-road tulen. Untuk menghasilkan emisi gas buang sesuai regulasi praktis sistem injeksi sangat diperlukan.

     Sementar untuk spesifikasi mesin, motor trail terbaru Kawasaki memang belum ada bocoran berarti. Berbeda dengan Suzuki yang konon sudah menyiapkan mesin terbaru untuk motor trail mereka. Kabar yang beredar bahwa, Suzuki Jepang sedang menyiapkan mesin khusus untuk motor trail 150cc mereka dan konon dikabarkan sedang menimbang-nimbang apakah akan menggunakan mesin SOHC 2-valve berpendingin udara atau malah menggunakan mesin DOHC 4-valve berpendingin cairan seperti yang sudah terpasang pada beberapa motor milik Suzuki.

     Jika Suzuki memutuskan untuk menggunakan mesin SOHC yang jauh lebih sederhana tentu hal ini bisa menghemat biaya produksi. Dan sudah pasti akan berbanding lurus dengan harga jual produk yang bisa ditekan. Lantas bagaimana jika menggunakan pakai mesin DOHC? Keuntungannya mesin DOHC itu banyak kesamaan dengan mesin motor-motor Suzuki lainnya. Selain itu dengan kapasitas mesin yang sama power DOHC lebih ganas daripada yang SOHC. Minusnya biaya produksi mau bagaimanapun lebih mahal daripada SOHC. Itu belum termasuk karakter power dan torsi mesin DOHC Suzuki baru keluar di rpm tinggi. Padahal motor trail lazimnya butuh power dan torsi yang sudah keluar di kitiran mesin rendah.

     Dua pabrikan besar ini memang masih belum memberikan kisi-kisi mengenai motor trail terbaru mereka. Semakin lama mereka galau untuk meluncurkan produk, bisa-bisa dibalap oleh kompetitor lainnya yang juga pasti ngebet untuk meluncurkan produk terbaru mereka.

comments

`