Ini Resiko Terlalu Sering Touring Jarak Jauh
Jika memang Anda penggemar motor trail yang kerap melalukan touring jarak jauh, ternyata ada efek yang harus Anda sadari lho dari kegiatan yang mengasyikan ini. Sebagai seorang pengendara dan petualang, riding atau touring sering jadi waktu berkualitas yang dimiliki. Baik dalam rangka refreshing atau kegiatan penting seperti mudik dan arus balik misalnya, sensasi yang dinikmati di jalanan akan tetap serupa.
Jika dilakukan sesekali, efek yang dirasakan mungkin tidak akan terlalu besar. Tapi ketika hal ini dilakukan terus menerus dan berkepanjangan, tentu tubuh akan merasakan efek yang cukup signifikan. Nah efek naik motor jarak jauh yang pertama akan dibahas adalah gangguan pada metabolisme tubuh. Berkendara membuatmu harus berada di posisi duduk yang sama dalam waktu cukup lama, tanpa adanya gerakan fisik signifikan. Kadar kolesterol baik dapat menurun karena hal ini, kemudian disertai dengan kadar gula darah dalam tubuh yang yang terdampak.
Efek kedua adalah konjungtivitis. Kondisi ini adalah istilah untuk peradangan yang terjadi pada konjungtiva atau laipsan transparan terluar pada bola mata, yang bertugas melindunginya. Kondisi bisa dialami untuk rider, jika tidak menutup wajah dengan kaca helm atau kaca mata yang layak. Paparan polusi dan debu yang terus menerus menghajar bagian mata akan jadi penyebab utamanya, sehingga memicu kondisi peradangan di bagian tersebut.
Selanjutnya adalah rasa nyeri di punggung bagian bawah. Efek ini muncul ketika posisi duduk terlalu lama, sehingga otot di bagian punggung bawah menjadi nyeri. Sebenarnya low back pain sendiri tidak hanya terjadi karena berkendara, tapi duduk terlalu lama. Ketika berkendara Anda praktis akan berada di posisi duduk selama perjalanan, dan hal ini yang jadi penyebab utama munculnya gangguan kesehatan tersebut.
Heat stroke adalah salah satu jenis hipertermia, yang ditandai dengan terjadinya peningkatan suhu tubuh secara drastis. Risiko kondisi ini cukup tinggi ketika Anda melakukan perjalanan jauh atau touring di siang hari. maklum saja saat berkendara siang hari, dengan segala atribut yang menempel pada tubuh, suhu udara bisa melebihi batas toleransi tubuh yaitu sekitar 40 derajat Celcius. Gejala lain bisa muncul dalam bentuk pusing, sakit kepala, mengalami kram otot, jantung berdebar lebih kencang, hingga kejang dan pingsan.
Menahan buang air kecil atau besar dapat menjadi sumber masalah lain yang memicu gangguan kesehatan jika Anda berkendara jarak jauh terlalu lama. BAK dan BAB yang ditahan akan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan gangguan lain seperti sulit BAB. Tentu saja ketika gangguan kesehatan ini sudah muncul, efeknya akan sangat tidak nyaman dan cukup merepotkan dari segi perawatan.
Touring memang menyenangkan, tapi ingat resiko yang bisa terjadi pada tubuh Anda jika terlalu sering melakukannya ya.