caption trialgame

KTM Tetap Setia Produksi Motor Trail 2-Tak

Tuesday, 14 July 2020

KTM Tetap Setia Produksi Motor Trail 2-Tak


Kendati sudah dianggap ketinggalan jaman, motor trail 2-tak tetap memiliki tempat tersendiri di hati para penggila motor trail. Maklum saja, sudah terbukti memang jika performa motor trail 2-tak lebih galak dibandingkan saudaranya yang menggendong mesin 4-tak.

Nah KTM merupakan salah satu produsen motor trail yang ternyata tetap memproduksi motor trail terbaru mereka dengan tetap menggunakan mesin 2-tak.  Lho apa sih yang mebuat KTM tetap PD? Maklum saja di beberapa negara, apalagi negara Eropa, penggunaan mesin 2-tak sudah dilarang karena tidak sesuai dengan regulasi emisi gas buang.

Nah ternyata  KTM menyematkan teknologi terbaru mereka yang disebut Transfer Port Injection atau TPI pada mesin motor trail 2-tak mereka . Tipe-tipe seperti  KTM 250 EXC TPI, KTM 300 EXC TPI, dan KTM 250 XC-W TPI dan sebagian sudah bisa beredar di pasaran Indonesia. Lantas apa bedanya motor trail 2-tak yang menggunakan teknologi TPI dengan yang tidak?

Nah layaknya motor injeksi, motor trail 2-tak KTM ini juga sudah menggunakan ECU sebagai sistem operasionalnya.  Sistem ini mengatur semprotan bahan dari injector ke ruang bakar.  Berkat teknologi TPI konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat dan efisien, karena diatur secara presisi oleh ECU.

Nah yang lebih hebat lagi, ECU pada motor trail 2-tak KTM juga mengatur semprotan oli samping. Hal ini tentu menjadi kelebihan tersendiri karena biasanya pada mesin 2-tak lainnya oli samping dicampur secara manual dengan bahan bakar. Takarannya pun sudah pas tidak perlu lagi mengukur takaran oli yang perlu dicampurkan setiap melakukan pengisian bahan bakar.

Nah salah satu kelemahan dari motor trail 2-tak adalah banyak asap yang dihasilkan akibat pembakaran oli samping yang bercampur dengan bbm. Apakah hal ini dialami juga pada motor trail 2-tak yang menggunakan teknologi TPI? Ternyata asap putih memang masih terlihat pada saluran buang motor trail ini, hanya saja asap yang dihasilkan tidak setebal motor trali 2-tak biasa. Sedikit mengurangi polusi lah. Nah memang baru KTM yang menerapkan teknologi ini secara massal pada motor trail mereka. Semoga mereka mau membagi ilmu dengan yang lain, sehingga industri otomotif bisa lebih kompetitif lagi.

comments

`