caption trialgame

Motor Trail Kecil Kecil Cabe Rawit

Monday, 28 October 2019

Kendati kurang populer, pasar untuk motor trail bermesin kecil terhitung belum banyak yang melirik. Tapi bukan berarti kurang populer ataupun minim penggemar. Buktinya salah satu pabrikan motor asal Prancis, Sherco, belum lama ini ikut merilis mini terbaru mereka yang didukung oleh mesin berkapasitas 50cc, yang bernama Sherco 50 SE-R.

Nah uniknya, biasanya motor yang memiliki mesin kecil mempunya postur yang kecil juga. Namun Sherco 50 SE-R yang dirilis Sherco, memiliki ukuran yang tidak jauh berbeda dengan ukuran yang biasa, bahkan spesifikasinya cukup mengerikan juga.

Motor ini menggunakan mesin 49,7 cc 2-tak yang dipadu dengan sistem pembakaran karburator buatan Dell’Orto dan gearbox dengan transmisi manual 6-speed. Tapi karena belum dilengkapi stater elektrik, maka untuk menyalakannya masih harus menggunakan kick starter ya.

Sasis motor ini terbuat dari bahan chromoly yang sangat ringan, exhaust dari bahan aluminium, kapasitas tangki BBM 7 liter, suspensi depan model teleskopik 37 mm, dan suspensi belakang mono shock tanpa linkage.

Nah yang bikin unik adalah Sherco 50 SE-R menggunakan ban full size 18-21 inch yang membuatnya tampak jangkung. Ketinggian jok motor ini adalah 910 mm, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan KLX150 BF atau CRF150L, sedangkan ground clearance-nya tembus 300 mm. Dengan kondisi itu mestinya Sherco 50 SE-R model year 2020 cukup leluasa dipakai di medan off-road tanpa khawatir nyangkut. Nah bagi para remaja Eropa atau Amerika, dimensi motor ini amat ideal buat mereka.

Nah, selain mengeluarkan Sherco SE-R standar model year 2020, Sherco juga merilis versi racing dengan nama Sherco 50 SE-RS. Perbedaan yang mencolok di antara keduanya adalah pada versi R menggunakan suspensi depan upside down 41 mm dan dibekali tapered handlebar.

Selebihnya sama persis baik itu dari sisi spesifikasi dan fitur. Di luar Sherco 50 SE-R dan Sherco 50 SE-RS, Sherco merilis versi supermoto dengan ban ring 17-17 inch. Lagi-lagi spesifikasinya sama saja. Cuma ban-nya yang beda. Mau nunggu masuk Indonesia, sepertinya sih masih mimpi, karena disamping minim peminat, harganya sudah pasti bakal lebih mahal dari motor trail yang banyak dijual di tanah air.

Image credit : dirtrider.com

comments

`