caption trialgame

Pahami Cara Menolong Korban Kecelakaan!

Thursday, 25 November 2021

Pahami Cara Menolong Korban Kecelakaan!


Kecelakaan bisa saja terjadi di mana saja. Baik di jalan raya, lintasan balap, atau medan offroad. Terkadang, ada situasi dimana Anda harus menolong korban kecelakaan namun memberikan pertolongan pertama pada korba kecelakaan membutuhkan penangan yang sesuai prosedur lho. Salah-salah, maksud menolong, akhirnya malah memperparah kondisi korban.

Hal ini bisa terjadi misalnya ketika melepas helm korban, apalagi jika korban kemungkinan menderita cedera leher. Jika tidak mengetahui prosedurnya bisa menakibatkan kelumpuhan, bahkan patahnya bagian leher bisa berakibat terhentinya pernapasan dan jantung. Oleh karena itu cara membuka helm korban kecelakaan memiliki tahapan tersendiri. Karena melepaskan helm adalah tindakan berbahaya, jika salah prosedur bisa berakibat fatal.

Tujuan melepas helm pada korban kecelakaan adalah untuk meminimalisir cedera tulang leher yang bisa mengakibatkan terhentinya pernafasan dan jantung. Tindakan ini dilakukan pada korban yang kemungkinan mengalami cedera cervical-spinal seperti helm pengendara sepeda motor atau helm pemain football.

Melepas helm mungkin dapat ditunda pada korban yang tidak mengalami gangguan jalan napas ketika diduga mengalami cedera servikal-spinal. Pada situasi ini, maka gergaji dapat digunakan untuk memotong dan membuka helm. Ketika membiarkan helm ditempatnya Anda membutuhkan bantalan/ganjal untuk mengelevasikan badan pasien dari kemungkinan turunnya bahu. Sedangkan pada anak dapat terjadi fleksi. Dan sebaiknya, jangan mencoba melepaskan helm jika anda tidak cukup terlatih.

Adapun prosedur melepaskan helm sepeda motor dari korban kecelakan  dengan kemungkinan cedera tulang servikal/leher adalah sebagai berikut. Yang pertama penolong berada di atas atau di belakang korban. Tangan penolong berada di setiap sisi helm dan melakukan stabilisasi kepala dan leher dengan cara memegang helm dan leher korban. Penolong 1 melakukan stabilisasi dengan meletakkan tangan di sisi samping helm dengan jari-jari pada rahang bawah korban. Hal ini mencegah selip bila pengikat dilonggarkan.

Penolong 2 berada di sisi korban  dan membuka tali helm yang biasanya dapat dilepas dengan mudah tanpa membutuhkan pemotong. Penolong 2 melepas pengikat pada cincin D sementara stabilisasi tetap dipertahankan. Penolong 2 meletakkan satu tangan di sudut rahang bawah, ibu jari di satu sudut, jari telunjuk dan tengah di sudut lain.

Penolong 2 mengambil alih stabilisasi dengan meletakkan satu tangan di bawah leher dan belakang kepala sementara tangan yang lain berada di leher depan dengan ibu jari menekan sudut rahang bawah dan jari telunjuk dan tengah menekan sudut rahang bawah yang lain. Dengan tangan lain, penolong 2 memegang daerah belakang kepala. Manuver ini memindahkan tanggungjawab stabilisasi pada Penolong 2. Penolong 1 melepas helm dalam 2 tahap, memungkinkan Penolong 2 untuk melakukan posisi tangannya di bawah daerah belakang kepala.

Penolong 1 kemudian melepas helm dengan meregangkan setiap sisi helm ke samping sedemikian sehingga telinga korban dan kemudian helm ditarik ke atas sampai lepas. Tengadahkan helm (bukan kepala) yang melingkupi seluruh kepala dan wajah ke belakang sampai hidung terbebas.

Bila korban  memakai kacamata, lepaslah kacamata melalui bukaan helm sebelum melepas helm yang melingkupi seluruh kepala dan wajah tersebut. Penolong 2 mempertahankan stabilisasi kepala selama tindakan.

Setelah melepas helm, penolong mengambil alih stabilisasi leher dengan memegang kadua sisi kepala, dengan jari-jari memegang salah satu sudut rahang bawah dan belakang kepal.

Penolong 2 memasang cervical collar yang sesuai. Setetelah helm dilepas, penolong 1 meletakkan tangannya di samping kepala korban dengan telapak menghadap telinga, mengambil alih stabilisasi. Stabilisasi dipertahankan sampai SMR selesai. Semoga artikel ini bermanfaat ya.

comments

`