Motor trail umumnya masih menggunakan ban dengan ban dalam, berbeda dengan motor jalan raya yang kini mayoritas sudah memakai ban tubeless, bahkan sejak keluar dari pabrik. Lantas, kenapa motor trail tetap memakai ban dalam? Motor trail menggunakan ban dalam (tube type) terutama karena pelek jari-jari yang digunakan tidak kedap udara. Ban dalam (heavy duty) memungkinkan penggunaan tekanan angin rendah untuk traksi maksimal di medan off-road tanpa risiko ban lepas dari pelek saat melompat atau berbelok tajam, serta lebih tahan benturan keras.
Saat melintasi medan off-road berat (lumpur/tanah), ban harus dikurangi tekanannya agar lebih menapak. Ban dalam menjaga ban tetap terpasang pada pelek dan tidak mudah lepas, bahkan saat tekanan udara rendah (misalnya \(10-13\) psi). Ban dalam juga lebih mudah diperbaiki atau diganti saat berada di medan ekstrem dibandingkan ban tubeless yang membutuhkan alat khusus.
Nah berbicara mengenai perbaikan ban dalam, pernahkah Anda memperhatikan proses penambalan ban dalam yang mengalami kebocoran? Saat proses tambal ban motor, ada satu ritual nih yang biasanya bikin orang bingung yaitu pemilik bengkel sering meletakan kertas alumunium bekas bungkus rokok, fungsinya buat apa?
Banyak yang tidak paham kalau fungsinya sangat luar biasa. Kertas alumunium bungkus rokoksebagai pembatas antara karet ban dengan alat tekan atau alat press berbahan besi yang dipanaskan. Kertas alumunium digunakan supaya karet ban tidak lengketpada permukaan besi yang dibakar. Setelah itu alumuniumnya kan dibuka lagi ya. Jadi itu hanya biar tidak nempel saja. Sebab kan itu karet kalau terkena panas bisa lengket.
Pada dasarnya memang tidak ada aturan baku dari produsen ban bagaimana menambal ban yang bocor. Dalam hal ini menggunakan kertas alumunium bekas rokok. Kertas alumunium bekas rokok juga berfungsi supaya ban tidak benjol. Jika terlalu lama dipanaskan konon bannya nanti waktu dipompa bisa benjol. Nanti tidak enak waktu dibawa jalan dong.
Menambal ban dalam motor aman dilakukan maksimal 2-3 kali, terutama jika posisi bocor di telapak, bukan dinding ban, dan lubang kurang dari 6 mm. Gunakan metode tambal bakar atau cold patch yang rapi. Hindari menambal jika ban sudah retak, aus, atau robekan besar.
Imagecredit : javasatu.com