caption trialgame

Tampil di Kandang, Doni Tata Patok Target Tinggi

Tuesday, 17 September 2019

     Doni Tata Pradita, Rider asal Sleman, DIY, mematok target juara pada kelas paling bergengsi FFA 250, pada lanjutan Trial Game Asphalt (TGA) putaran ke-3 yang dihelat di Sirkuit Mandala Krida, Yogyakarta, 20-21 September nanti.

     Berlaga di Mandala Krida yang notabene adalah rumah dari Doni Tata membuat semangat mantan pebalap moto2 itu terpacu. Doi tak ingin sebagai juara umum TGA 2 tahun berturut-turut, tahtanya direnggut begitu saja oleh rival-rivalnya. Tampil di kandang merupakan momentum terbaik untuk mengamankan dan mendongkrak posisinya. Saat ini, pada kelas FFA 250, Doni Tata masih menghuni peringkat ke-3 klasemen sementara sampai dengan putaran ke-2 dengan 84 poin. Doni tertinggal 13 poin dari pemuncak klasemen, Farudilla Adam, yang mengemas 97 poin. Sementara posisi ke-2 ditempati oleh Tommy Salim dengan 87 poin. “Saya berusaha tampil all out di Yogya. Target saya bisa sapu bersih podium FFA 450 dan 250, karena tahun ini saya sama sekali belum menduduki peringkat pertama di semua kelas. Saya akan berusaha meraih yang terbaik di 3 seri sisa,” terang Doni Tata.

     Ketatnya atmosfer di TGA diakui Doni memang lebih panas musim 2019 ini. Imbasnya, catatan waktu Rider kelahiran Sleman ini tercecer di 2 putaran awal. Doni sementara kalah bersaing melawan Farudilla dan Tommy Salim. “Persaingan tahun ini makin kompetitif, selain banyak Rider top yang bermain, tim-tim juga lebih fokus meriset motor-motornya. Makin kencang semua di tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Intinya tim-tim lain jauh lebih siap,” paparnya.

     Sementara di kelas lain, Trail 175 Open, tak kalah seru persaingannya. Tommy salim, Rider asal Kota Pahlawan, Surabaya, masih memimpin dengan 91 poin. Posisinya dibayang-bayangi pebalap muda Surya Narayana yang mengemas 78 poin. Surya bisa menjadi ancaman bagi podium Tommy, pasalnya, penampilan arek Malang ini terus meningkat di atas lintasan TGA. Sedang peringkat ke-3 sementara dihuni Raden Aludona dari Yogyakarta.

comments

`