caption trialgame

Tiga Faktor Ban Motor Trail Idaman

Thursday, 11 April 2019

   Salah satu pertimbangan terpenting dalam dunia motor trail adalah performa ban saat melahap medan offorad. Jika ban yang menempel pada motor trail Anda tidak tepat, sudah pasti tenaga serta torsi mesin yang buas serta dan suspensi yang mumpuni tidak akan berpengaruh besar.

   Jenis ban motor trail saat ini memang banyak sekali dipasaran, Anda bisa mendapatkannya dari harga yang murah hingga yang mahal dan high end. Dan biasanya harga menentukan spesifikasi, kualitas, compound, kembangan ban dan tentu saja merk. Lantas apa saja memang faktor yang menentukan ideal atau tidaknya sebuah ban motor trail? kami telah mengelompokannya menjadi tiga buah faktor besar saja, jadi simak ulasannya ya.

   Yang pertama tentu adalah corak kembangan. Kembangan ban motor trail biasanya dibuat lebih menonjol dibanding ban pada umumnya. Karena tonjolannya mengotak kecil menyerupai tahu potongan tahu, membuat ban motor trail ini sering disebut ban tahu.

   Ban tahu dirancang khusus untuk dapat memberikan traksi yang baik saat motor melintasi jalanan bebatuan, tanah yang basah, hingga tanah yang berlumpur sekalipun. Ban motor trail bisa berotasi pada kondisi medan jalan tersebut karena corak tahu tadi mampu mencengkeram permukaan jalan dengan baik. Tidak semua ban motor trail memiliki bentuk tahu yang sama. Secara sekilas mungkin terlihat sama tapi biasanya memiliki bentuk dan tonjoloan yang tidak serupa.

   Apabila jeli, ada beberapa corak ban yang membentuk pola tertentu, yang biasanya ideal digunakan pada kondisi lintasan tertentu juga. Biasanya ban motor trail yang memiliki alur yang tidak tersebar, ditujukan untuk penggunaan harian di pedalaman yang menjadikan aktivitas off road sebagai keseharian, seperti berladang ataupun kondisi jalan yang belum memadai.

   Sementara yang memiliki pola tonjolan tahu yang menyebar, biasanya lebih berguna untuk medan ekstrim karena mampu memberikan daya traksi yang lebih. Ada juga beberapa ban yang memiliki kembangan yang melebar hingga mendekati sisi dinding ban, dan jenis ii amat ideal untuk digunakan pada beragam ajang lomba motocross.

   Setelah memahami perbedaan desain alur atau tonjolan ban, perbedaan lain yang wajib Anda ketahui adalah profil compound alias material dasar pada masing-masing ban.Material ban biasanya dibuat dari karet alami atau karet buatan yang biasa disebut karet sintetis. Umumnya compound ban terbagi atas keras (hard), menengah (medium), dan lunak (soft), tapi yang umum digunakan di Indonesia adalaha jenis hard dan soft. Mengapa demikian?

   Biasanya ban yang menggunakan compound hard, cenderung kuat dan tahan lama. Namun tidak semua ban bercompund hard bersifat elastis ya, jadi pastikan saat memilih, ban tersebut mampu meredam benturan dan menambah traksi pada jalan yang berlumpur.

   Sementara itu ban bercompound soft atau lunak biasanya memiliki daya cengkeram yang lebih maksimal dan semakin meningkatkan traksi, sehingga melibas medan jalan apapun bukan masalah bila menggunakan. Tapi biasanya ban jenis ini memiliki umur yang kurang panjang.

   Dan yang terakhir jangan lupa untuk memperhatikan kualitas dinding ban atau sidewall. Maklum saja dinding ban berfungsi sebagai peredam saat motor menghantam beragam medan offroad, sehingga pengalaman berkendara menjadi tetap nyaman. pastikan untuk memilih ban yang memiliki kualitas dinding yang elastis dan mampu melepaskan benturan secara perlahan sehingga daya redam jauh lebih maksimal.

comments

`