caption trialgame

Waspada, Ini Ciri Ban Motor Rekondisi!

Thursday, 28 January 2021

Waspada, Ini Ciri Ban Motor Rekondisi!


Ban pada kendaraan bermotor merupakan salah satu piranti penting yang dapat menunjang performa hingga keselamatan. Tak terkecuali bagi motor trail, ban yang baik dan berkualitas tentunya dapat meningkatkan prosentase keselamatan dalam berkendara sehari-hari.

Nah berhubung harga ban baru terhitung cukup lumayan, maka ada beberapa pihak yang menjual ban rekondisi atau yang biasa disebut dengan nama ban vulkanisir. Biasanya ban jenis ini sering digunakan untuk mobil-mobil proyek dan tidak direkomendasikan untuk penggunaan sehari-hari apalagi untuk penggunaan di atas aspal.

Ban rekondisi atau vulkanisir adalah ban yang bagian tapaknya dibuang (karetnya), kemudian disisakan sedikit untuk kemudian “ditambal” atau diberi lagi karet yang menyerupai tapak baru. Jadi singkatnya adalah jika ada ban bekas yang sudah botak, maka bagian tapak atau yang botaknya akan dibuang tetapi tidak semuanya dibuang.  Kemudian bagian yang tadinya telah dibuang akan ditambal dengan karet baru untuk menggantikan tapak yang sebelumnya. Hanya tapak yang diperbaiki dalam teknik vulkanisir, sedangkan dinding ban tidak disentuh sama sekali.

Ban vulkanisir ini sangat tidak direkomendasikan pada sepeda motor, sebab performanya akan sangat berkurang. Selain itu, motor hanya punya 2 roda dan rentan terjatuh jiak salah satu roda dan ban mengalami kendala.  Nah ada beberpa ciri ban rekondisi yang bisa anda cermati, dan kami akan berikan penjelasannya di bawah ini ya.

Yang pertama adalah tapak ban atau kembang ban yang berbeda dengan seri ban. Ban yang beredar di pasaran  memiliki merek dan serie tersendiri dan tentunya memiliki desain yang berbeda-beda. Nah biasanya ketika suatu ban divukanisir, maka tapaknya cenderung berbeda dengan desain serie ban tersebut. Terbayang bukan? Jika misal desainnya adalah A, maka ketika divulkanisir, maka desain bisa saja berubah jadi B.

Selanjutnya yang biasa terjadi pada ban vulkanisir adalah tapak ban yang warnanya berbeda dengan dinding ban. Biasanya warna dari tapak ban akan lebih gelap, sebab tapaknya baru saja diganti, sedangkan warna dinding bannya cenderung lebih pudar atau kusam.

Dan yang paling membahayakan adalah handling motor yang tidak nyaman.  Untuk ban vulkanisir pada motor, nampaknya handling akan sangat terasa tidak nyaman atau tidak enak. Karena motor cenderung tidak stabil, maka menggunakan ban vulkanisir akan sangat tidak direkomendasikan. Beberapa ban vulkanisir kurang melekat antara bagian tapak dan dinding, jadi bayangkan saja mengendari motor dengan kondisi ban yang “geol-geol”. Jadi sebisa mungkin hindar berurusan dengan ban jenis ini ya.

comments

`