Aura, keseruan serta aroma persaingan di Trial Game memang bisa memikat dan menghipnotis siapa saja. Tantangan yang disuguhkan jauh berbeda dengan olahraga trail yang lain. Magnet itu yang membuat Afif Oktavian kepincut. Yup, cinta pada pandangan pertama.
Afif Oktavian atau yang lebih akrab disapa dengan Oki Tuban berkisah, kali pertama mengetahui Trial Game adalah 6 tahun silam saat dirinya menginjak kelas 5 sekolah dasar. Sejak saat itu pula bungsu 2 bersaudara yang lahir dari pasangan Siswoyo dan Eny Hidayati ini langsung tertarik. Meski langsung suka, tak lantas dirinya terjun di olahraga otomotif perpaduan sport dan entertainment ini. Selain masih terlalu belia, bekal mengendarai kuda besi pacu pun masih nihil. “Dia langsung merengek minta dibelikan motor trail dan langsung masuk di sekolah balap milik Gatam Hatim, pebalap Trial Game juga,” ungkap Siswoyo, Ayah Oki.
Merasa belum sempurna, Nugroho MX Training Kediri menjadi pelabuhan selanjutnya mengasah kemampuan mengendarai trail. Menu latihan 2-3 kali dalam seminggu pun dilalap Oki Tuban. “Untuk berlatih saya harus bolak-balik Tuban-Kediri 2-3 kali dalam 1 minggu,” ucap siswa kelas 2 SMU Widang, Tuban, itu.
Tahun 2014 Oki Tuban turun gunung. Beberapa putaran Trial Game yang memang selalu digelar di Jawa Timur langsung dibidik remaja yang hanya punya hobi balapan ini. “Waktu itu hanya beberapa seri saja yang saya ikuti, itupun di Jawa Timur saja,” ucapnya.
Kiprah Oki pun berlanjut di tahun ini dan langsung menjadi pusat perhatian. Dari sekian new comer, pemuda yang berulang tahun pada 9 Oktober ini mampu bersaing dengan senior-senior peserta Trial Game yang lain seperti Wahyu Gareng, Andi Suryanto, Endi Endhot dan lain sebagainya. Di kelas yang diikutinya, FFA dan campuran open namanya tak pernah terlempar dari posisi 10 besar atau bahkan berhasil merangsek di posisi 5 besar. “Semoga tahun ini bisa masuk di 5 besar kelas FFA dan campuran open,” ujar Oki.Amin!RW