caption trialgame

Kupas Motor Adventure Kelas Menengah

Thursday, 10 December 2020

Kupas Motor Adventure Kelas Menengah


Berbicara mengenai motor adventure biasanya akan menyinggung mengenai harga yang cukup menguras kantong. Motor adventure kelas high end biasanya memiliki harga jual hampir setengah milyar rupiah. Nah ada beberapa motor adventure yang “hanya” memiliki harga jual di kisaran 100 jutaan, diantaranya adalah Royal Enfield Himalayan dan KTM 390 Adventure . Melalui artikel ini kami akan coba mengulas mengenai beragam kelebihan dan kekurangan dari motor adventure kelas menengah ini.

Dari sudut desain, Royal Enefield Himalayan hadir dengan desain yang klasik, sesuai dengan sejarah motor-motor Royal Enfield terdahulu. Pengunaan lampu bulat di depan menjadi ciri khas motor petualang zaman dulu.  Lampu depannya juga masih pakai bohlam menambah kesan klasik. Pegangan lampu dan panel instrumen sekaligus jadi pelindung sisi tangki bensin dan membuatnya tampil gagah. Selain itu dibekali windshield dan spion bulat.

Posisi berkendara Sekilas sosok Royal Enefield Himalayan sangat kekar dan tinggi. Tangki yang besar serta jok belakang bertingkat membuat ilusi bahwa motor ini sangat besar. Padahal tidak. Tinggi jok pengendara RE Himalayan ialah 800 mm, masih proporsional buat rata-rata tinggi badan orang Indonesia. Tinggi badan 165 cm bakal jinjit tapi tidak sampai seperti balerina. Bakal lebih mudah lagi jika tinggi badan 170 cm ke atas. Kaki mudah menjejak ke tanah.

Secara desain KTM 390 Adventure memiliki bentuk yang lebih modern. Lampu depan model terbelah adopsi dari saudaranya Duke 390. Tak heran jika kemudian bentuk lainnya juga mirip-mirip mulai dari sasis, tangki, sampai ke buritan belakang. Bedanya ialah detailnya memang dibuat untuk motor dual purpose. Sementara itu posisi duduk pada motor ini terasa mantab, penempatan handlebar terasa pas sehingga kaki tidak terlalu menekuk.  Tinggi jok 855mm lebih tinggi dari Royal Enefield Himalayan membuat pengendara dengan tinggi di bawah 170 cm dipastikan bakal jinjit. Karena kedua motor ini adalah motor adventure maka sudah pasti ketinggian joknya lebih pendek dibandingkan motor trail enduro seperti  Honda CRF150L yang punya tinggi jok 869 mm.

Royal Enefield Himalayan mengusung mesin 411cc, silinder tunggal, SOHC, berpendingin udara, injeksi. Kompresi 9.5:1 dan bore x stroke 78 mm x 86 mm, menghasilkan 24.3 tk pada 6.500 rpm dan torsi 32 Nm pada 4.000 - 4.500 rpm.  Dengan bobot sekitar 193 dengan bahan bakar penuh, motor ini tidak butuh gas dalam-dalam untuk melewati tanjakan. Bahkan gigi dua juga bisa merambat naik asal momentumnya pas. Perbandingan giginya panjang tapi putaran mesinnya tidak terlalu tinggi. Tiap gigi minta pindah di sekitar 4.500-5.000 rpm, di atas itu baru mesin akan bergetar.

Sementara  KTM 390 Adventure punya tarikan yang menjambak. Torsi mengalir mulus dari bawah dengan lancar. Asiknya torsi besar dari mesin 373,2cc serupa punya Duke 390 ini tidak liar. Untuk pemakaian jalan raya akselerasinya mumpuni.  KTM 390 Adventure mengusung mesin 373,2 cc, berpendingin cairan, satu silinder, 4-tak, DOHC. Tenaga yang dihasilkan mencapai 44 tk pada 9.500 rpm dan torsi 37 Nm pada 7.250 rpm.

Untuk bagian Kaki-kaki, Royal Enefield  Himalayan mengunakan pelek depan belakang 21 inci dan 17 inci. Suspensi depan teleskopik diameter 41 mm dengan jarak main 200 mm. Sedangkan suspensi belakang monoshock dengan jarak main 180 mm. Adapun KTM 390 Adventure menggunakan ban depan belakang 19 inci dan 17 inci jadi andalan melibas jalan bergelombang. Suspensi depan WP Apex tipe upside down diameter 43mm dan belakang monoshock dengan jarak main 17,7cm.

Royal Enefield Himalayan 2020 sudah dibekali pengereman Anti-Lock Braking System (ABS). B erbeda dengan model sebelumnya yang belum pakai. Menegaskan tampilan yang klasik, panel instrumen dibuat bentuk bundar yang dikombinasikan dengan panel digital. Bagian speedometer masih analog, tapi di bawahnya ada penunjuk digital. Layar digital ini menampilkan informasi indikator gigi, indikator standar samping, fuel trip, odometer, trip A & B, speed average A & B, temperatur dan jam digital.

Sedangkan KTM 390 Adventure dibekali banyak fitur penunjang berkendara. Fitur ABS di motor ini bisa di non aktifkan untuk memudahkan pengendara jika ingin main off road. KTM 390 Adventure menggunakan transmisi enam percepatan dan sudah dilengkapi dengan slipper clutch. Sehingga engine brake saat menurunkan gigi secara tiba-tiba bisa lebih halus.  

Selain slipper clutch, fitur lainnya yaitu ada Motorcycle Traction Control (MTC) dan Cornering ABS System. KTM 390 Adventure juga dibekali fitur quickshifter. Fitur ini memungkinkan pengendara berpindah gigi tanpa menekan tuas kopling. Di bagian panel instrumen, sudah menggunakan layar TFT full colour dan dapat terkoneksi dengan smartphone melalui Bluetooth. Fitur-fitur seperti di atas bisa diatur dengan tombol yang ada di kiri setang. Fiturnya cukup beragam dan mudah digunakan. Semuanya tertera di klaster instrumen Menariknya kecerahan layarnya bisa diubah jadi mode gelap buat berkendara di malam hari. Tampilannya jadi negative display agar tidak silau saat dilihat dalam gelap.

Nah setelah mengetahui perbandingan di atas, rasanya semua akan tetap bermuara pada harga jual. Royal Enfield Himalayan dibanderol Rp 114 juta on the road (OTR) Jakarta. Sedangkan KTM 390 Adventure dibanderol Rp 119 juta on the road (OTR) Jakarta. Tidak terlalu jauh berbeda memang, tinggal putuskan saja mana yang lebih cocok di hati.

 

comments

`