Walau Gak Berkurang Minyak Rem Harus Rutin Diganti ya

Walau Gak Berkurang Minyak Rem Harus Rutin Diganti ya

Meski memiliki fungsi penting dalam rangkaian motor trail dan keselamatan pengguna, minyak rem jadi salah satu komponen yang sering terabaikan. Pengendara motor trail lebih perhatian pada bagian kampas rem, cakram atau bahkan bannya saja.  Padahal, keberadaan minyak rem sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Nah jika Anda sering telat atau bahkan tidak pernah ganti minyak rem, sebaiknya langsung bawa motor trail Anda ke bengkel dan segera lakukan penggantian minyak rem motor kalian secara rutin atau berkala.

Karena masih banyak yang beranggapan kalau minyak rem motor tidak perlu diganti. Padahal minyak rem seperti cairan lain di motor perlu diganti secara rutin atau berkala oleh pemiliknya. Jika minyak rem motor tidak diganti tentu titik didih atau boiling point minyak rem akan semakin menurun.

Sebagai contoh pada minyak rem yang paling banyak digunakan pada motor yaitu DOT 3. Minyak rem DOT 3 ini punya boiling point atau titik didih normalnya 255 derajat celcius. Ketika sudah dipakai sejauh 25 ribu km pemakaian atau lebih, titik didihnya berkurang menjadi 130 derajat celcius.

Nah, dengan semakin rendahnya titik didih atau boiling, membuat minyak rem jadi gampang mendidih. Uap atau buih yang dihasilkan minyak rem mendidih itu yang bisa bikin bahaya. Karena rem bisa blong dan bikin kecelakaan saat riding.Nah, bahaya banget tuh kalau kalian malas ganti minyak rem motor.

Minyak rem yang tidak pernah diganti juga bikin komponen pengereman kurang awet. Sifat minyak rem yang higroskopis atau menyerap air membuat komponen pengereman lain seperti sil master rem jadi cepat korosi. Terutama saat kandungan air di minyak remnya sudah terlalu tinggi.

Lalu kapan ganti minyak motor sesuai anjuran? Rata-rata pabrikan menyarankan kapan ganti minyak rem motor tiap kelipatan 24 ribu Kilometer atau 2 tahun pemakaian. Jangan lupa juga perhatikan jika minyak rem berkurang ya karena minyak rem bekerja untuk mendorong kaliper agar kampas bisa menjepit cakram. Apabila minyak rem berkurang, maka gerak balik piston dalam melepas tekanan menjadi terganggu. Hal ini dapat menyebabkan gesekan yang terus terjadi antara kampas dan cakram dan mengakibatkan kerusakan pada cakram pengereman.