caption trialgame

Jaga Jarak Efektif Pengereman

Tuesday, 17 October 2023

Jaga Jarak Efektif Pengereman


Dalam mengendarai motor trail, apalagi jika Anda pengguna motor trail harian, pasti pernah dihadapkan pada situasi, ketika harus sedang asyik berkendara, tiba-tiba motor Anda dipotong motor lain yang langsung akan berbelok tanpa memberikan isyarat apa-apa. Dalam sekejap, setiap sel dalam tubuh langsung bereaksi dan merespon untuk membuat motor berhenti secepatnya, se-efektifnya, sengerem-ngeremnya.

Saat menghadapi situasi mendadak seperti diatas, Respon kita sebagai bikers akan terbagi menjadi 2: “Perception” kemudian dilanjutkan “Activation”. Perception adalah momen dimana kita menyadari situasi apa yang sedang terjadi dan apa yang harus kita lakukan selanjutnya. Nah disinilah kemudian momen Activation terjadi, alias waktu yang dibutuhkan jemari tangan untuk menggapai handle rem.

Bagi kebanyakan bikers, 2 momen Perception & Activation diatas membutuhkan waktu kurang dari 1 detik – survey menunjukkan sekitar 0,8 – 0,9 detik. Tapi meskipun hanya sepersekian detik, 2 momen diatas adalah penentu tingkat kesuksesan pengereman mendadak lho.  Anggap saja kecepatan motor yang ditunggangi (sebelum ngerem mendadak) adalah 60 Km/h, atau sekitar 17 meter/detik. Jika 2 momen Perception & Activation tadi dilewati dalam 1 detik, berarti 17 meter adalah jarak pengereman yang “sia-sia”.  Setelah momen Perception & Activation tadi, maka tiba waktunya kita bakal mengerem sejadi-jadinya., Jarak pengereman sangat dipengaruhi oleh berat motor, kecepatan, traksi aspal & ban, kecepatan respon antara otak – otot, plus kemampuan kita untuk mengurangi skid alias ban yang mengunci.

Berdasarkan survey, saat mengerem dari kecepatan 60 km/h seorang bikers NORMAL membutuhkan jarak sekitar 30-38 meter hingga motornya berhenti (tergantung skill). Tambahkan dengan momen Perception & Activation pada pembahasan poin pertama tadi, Maka total jarak yang dibutuhkan untuk berhenti dari kecepatan 60 km/h menjadi 47-55 meter.  Setelah mengetahui fakta mencengangkan diatas , selanjutnya yang ditanyakan pasti: Apa trik untuk mengurangi jarak pengereman tadi ?

Yang pertama, adalah menempatkan jemari kita di handle rem saat melewati kondisi yang menyulitkan seperti perempatan, blind spot, gang ramai, dan lainnyha.  Dengan metode ini, tidak cuma mengurangi momen “Activation” tapi sekaligus juga menempatkan seluruh sistem tubuh kita dalam kondisi waspada. Meskipun menurut instruktur safety riding justru mengurangi handling, tapi faktanya metode ini yang sudah menyelamatkan banyak pengendara dari berbagai kemungkinan insiden.

Yang kedua dan bagi yang nggak mau menerapkan teknik diatas, adalah dengan belajar teknik hard braking. Yang satu ini sangat tricky dan butuh praktek yang terus menerus, agar seluruh system tubuh hafal dengan feeling pengereman efektif. Mampukah Anda mengerem dengan sempurna disaat Anda juga harus mengontrol keseimbangan motor, skid dan jarak yang dibutuhkan??? Sayangnya, banyak yang  tak mampu melakukannya dengan baik/

Dan metode terakhir adalah mengurangi kecepatan! Apalagi saat melewati kondisi yang menyulitkan seperti disebukan di atas. Kalau Anda baca poin pembahasan pertama & kedua diatas dengan seksama, maka bisa diambil kesimpulan bahwa seluruh jarak pengereman dipengaruhi oleh kecepatan motor itu sendiri. Sebagai contoh: Kecepatan 60 Km/h membutuhkan jarak pengereman sejauh 47-55 meter, dimana saat kita menguranginya ke 50 Km/h kita bisa “menghemat” jarak hingga 7-10 meter. Sebaliknya, Apabila kecepatannya ditambah maka perbandingan kecepatan / jarak pengereman justru menjadi semakin jauh.  Karena adanya variabel Perception & Activation yang pasti bakal bertambah parah, seiring dengan bertambahnya kecepatan. Nah semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda ya.

 

comments

`