Buat adek-adek yang baru menekuni hobi motor trail dan kemudian ikutan trabasan dengan para senior, pasti ada momen dimana mereka bingung dengan kelakuan para senior di lintasan trabasan. Salah satu yang paling sering ditanyakan adalah saat para senior mengempeskan ban motor trail, atau mengurangi tekanan udaranya sebelum trabasan. Nah biar gak bingung, kami jelasin di artikel ini ya.
Mengempeskan ban saat trabasan bertujuan menambah cengkeraman ban di medan berlumpur atau becek, namun harus disertai pemasangan stopper ban untuk mencegah ban dalam berputar dan menyebabkan pentil putus. Stopper ban berfungsi menyelaraskan ban dalam dan luar saat tekanan angin rendah, mencegah kerusakan dan menjaga stabilitas motor. Jumlah stopper ban tergantung pada medan yang akan dilalui, dan harus dipasang dengan benar agar tidak mengganggu.
Namun, mengurangi tekanan udara pada ban, bukan sekedar kempes dan tidak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengendara. Misalnya seperti jalur terabas yang penuh tanah atau campur aspal dan disesuaikan dengan bobot pengendara. Untuk pengendara yang punya bobot besar atau gemuk, mengurangi tekanan udara jangan terlalu banyak karena bisa merusak ban dalam. Terlalu kempis, nanti potensi bocornya besar. Apalagi di jalur kan banyak batu-batuan, nanti ban dalamnya kena pelek. Lantas berapa dong jadinya tekanan udara yang ideal buat trabasan?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai tekanan udara, kami uraikan dulu mengenai tiga jenis ban offroad yang lazim digunakan untuk trabasan. Yang pertama adalah ban tipe hard, ban jenis ini biasa digunakan untuk medan hard terrain seperti bebatuan dan tanah yang keras. Kemudian ada tipe soft yang biasa digunakan untuk track basah, track berlumpur dan track yang berupa pasir. Serta yang terakhir ada gabungan dari kedua tipe soft dan hard yaitu ban intermediate.
Untuk melaju di jalur off road, ketiga tipe ban tersebut pun membutuhkan tekanan udara dalam ban yang berbeda. Para pengendara motor trail yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi pastinya memiliki racikan tersendiri mengenai berapa tekanan udara dalam ban yang pas. Namun jika Anda masih bingung dalam menentukan tekanan dalam ban, maka Anda bisa mengikuti panduan berikut.
Ban tipe hard - 11,5 psi untuk bagian depan dan 11 psi untuk bagian belakang. Ban tipe intermediate – 12 psi untuk bagian depan dan 13 psi untuk bagian belakang. Ban tipe soft – 12 psi untuk bagian depan dan 10 psi untuk bagian belakang.
Selain itu, Anda juga bisa mengisi tekanan dalam ban berdasarkan kebutuhan dan medan yang akan Anda lalui. Misalnya, jika menggunakan motor trail untuk balapan di gunung pasir dengan kecepatan tinggi, maka Anda bisa menggunakan 14 psi untuk ban depan dan 17-18 psi untuk ban belakang. Sementara untuk balap off road/enduro, Anda bisa menggunakan tekanan 13 psi di ban depan dan 14 psi di ban belakang.
Oh iya buat yang penasaran kenapa sih motor trail tekanan udaranya begitu rendah? Karena pada motor umumnya yang menggunakan ban tipe on road, biasanya memiliki tekanan angin berkisan 26-29 psi untuk depan dan 30-33 psi di belakang. Tekanan angin ban trail memang lebih rendah biar posisi napaknya lebih lebar. Kendati demikian, meskipun punya tekanan angin yang cukup rendah, tapi nyatanya ban ini tidak limbung ketika dipakai berkendara. Hal ini karena konstruksi ban motor trail beda sama ban biasa, dan ban off road ini juga kebanyakan tube type atau pakai ban dalam. Jadi saat jumping dan landing, ban bisa mendarat tanpa khawatir lepas dari peleknya.
Image credit : dirtbikemagazine.com
