Inovasi boleh terus berkembang setiap tahunnya, tapi rem tromol selalu mendapat tempat tersendiri di hati para penggemar trabasan. Rem tromol (drum brake) adalah sistem pengereman pada sepeda motor yang telah digunakan sejak lama dan masih banyak diterapkan pada motor-motor saat ini, terutama pada roda belakang. Sistem ini terdiri dari sebuah drum atau tromol berbentuk silinder yang terpasang pada roda dan berputar bersamaan dengan roda tersebut.
Motor trail (terutama model lama atau kapasitas kecil) menggunakan rem tromol karena desainnya yang tertutup memberikan perlindungan superior terhadap air, debu, dan kotoran, menjadikannya lebih tahan banting untuk medan ekstrem yang biasa dilalui motor trail, serta memiliki perawatan yang lebih murah dan umur pakai lebih panjang dibandingkan rem cakram. Selain itu, daya pengereman rem tromol belakang yang lebih lembut dan tidak terlalu pakem justru menguntungkan untuk mencegah motor kehilangan kendali saat pengereman mendadak.
Rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan antara sepatu rem (brake shoe) yang dilengkapi dengan kampas rem (brake lining) dengan permukaan dalam tromol. Ketika tuas rem ditekan, sepatu rem akan menekan ke arah luar dan bergesekan dengan permukaan dalam tromol, sehingga memperlambat atau menghentikan putaran roda.
Sistem rem tromol umumnya memiliki desain yang tertutup, sehingga komponen-komponen di dalamnya terlindungi dari kotoran, air, dan faktor eksternal lainnya. Hal ini menjadikan rem tromol memiliki ketahanan yang cukup baik meskipun dalam kondisi jalan yang kurang ideal.
Nah jika motor trail Anda masih menggunakan rem tromol depan belakang, ternyata Anda perlu secara berkala lho menyetel tuas remnya. Untuk menjaga fungsi handle rem motor tetap optimal, lakukan penyesuaian secara berkala dengan memutar mur penyetel di bawah master rem (untuk rem depan) atau di bagian tromol rem (untuk rem belakang) sampai tuas rem memiliki jarak bebas sekitar 10-20 mm. Selain penyetelan, lakukan juga perawatan rutin seperti memeriksa minyak rem, membersihkan kampas rem dan cakram, serta membersihkan tromol rem agar sistem pengereman selalu berfungsi baik
Penyetelan rem tromol bisa membuat performa rem tetap baik karena jarak kampas rem dengan tromol menjadi pas. Jarak kampas rem dengan tromol seharusnya tidak terlalu jauh ataupun tidak terlalu dekat. Selain menentukan seberapa dalamnya tuas rem, ini bermanfaat untuk hasil pengereman yang optimal. Jika kampas rem terlalu dekat dengan tromol, tuas rem akan terasa terisi, direm dikit saja laju motor akan berkurang, namun kerugiannya kampas rem bisa cepat habis dan bisa membuat tarikan menjadi agak berat.
Sedangkan bila jarak kampas rem dengan tromol terlalu jauh, maka tuas rem menjadi dalam akibatnya gaya pengereman sedikit tertunda. Ketika pengendara menarik tuas rem, laju motor bisa saja tidak langsung melambat melainkan butuh proses, ini jangan sampai terjadi karena cukup berbahaya, makanya perlu disetel secara rutin. Penyetelan tuas rem juga bisa menjadi indikator apakah kampas rem sudah tipis atau masih tebal. Dilihat dari panjangnya ulir setelan rem, jika ulir sudah cukup panjang atau sudah maju cukup jauh, namun tuas rem tidak begitu terisi, maka mungkin saja kampas rem sudah mulai tipis, perlu pemeriksaan dengan dibongkar.
Image credit : trailmaster.com
