Pedoman Sukses Bikin Motovlog
Trabasan adalah kegiatan motor trail yang paling mengasyikan. Tapi kini ada satu tren nih yang mengikuti kegiatan trabasan yaitu membuat motovlog. Motovlogging adalah kombinasi unik antara hobi riding dan pembuatan konten video yang menarik.Motovlog cocok untuk Anda yang suka riding dan ingin berbagi pengalaman sambil membangun komunitas online.
Motovlog merupakan jenis vlog (video blog) yang berfokus pada aktivitas berkendara motor, biasanya direkam menggunakan kamera yang dipasang di helm, motor, atau bagian lain kendaraan. Dalam motovlog, pembuat konten (motovlogger) berbagi pengalaman berkendara, tips seputar motor, ulasan rute, atau hanya sekadar berbicara tentang topik tertentu sambil mengendarai motor.
Lantas apa saja sih peralatan yang diperlukan agar kegiatan motovlog berjalan dengan lancar ? yang pertama tentu saja pemilihan kamera. Action camera adalah pilihan utama untuk motovlog karena ukurannya yang kecil, ringan, dan tahan terhadap kondisi ekstrem. Pastikan kamera yang Anda pilih memiliki fitur stabilisasi gambar yang baik agar video tetap mulus meskipun jalan yang dilewati bergelombang.
Untuk perspektif berbeda, Anda juga bisa menggunakan kamera kecil yang dipasang di bagian cermin helm atau visor. Lalu, jangan lupa pilih kamera dengan resolusi minimal Full HD (1080p) agar hasil video terlihat tajam. Namun, jika anggaran memungkinkan, kamera 4K akan memberikan kualitas lebih baik.
Audio adalah elemen penting dalam motovlog, karena tanpa audio yang jelas para penonton akan kesulitan menikmati kontenmu. Anda bisa menggunakan mikrofon internal yang biasanya terdapat di kamera action, tetapi kualitasnya kurang memadai karena sering menangkap suara angin.
Untuk pilihan terbaik tentu menggunakan mikrofon eksternal. Beberapa rekomendasinya adalah Rode Wireless GO II (mikrofon nirkabel dengan kualitas profesional), BOYA BY-M1 (mikrofon clip-on yang terjangkau namun berkualitas), Sony ECM-CS3 (mikrofon kecil dengan sensitivitas tinggi). Anda bisa menggunakan deadcat atau windscreen pada mikrofon untuk meredam suara angin saat berkendara. Lalu, pasang mikrofon di dalam helm dekat mulut untuk menangkap suara dengan lebih jelas.
Oh iya, mounting yang kuat memastikan kamera tetap aman selama berkendara. Beberapa jenis mounting yang populer adalah Helmet Mount (untuk sudut pandang pengendara), Handlebar Mount (untuk perspektif dari stang motor), dan Chest Mount (memberikan pandangan yang lebih stabil dan natural).
Lalu, pastikan membawa baterai cadangan atau power bank untuk kamera agar tidak kehabisan daya saat merekam perjalanan panjang. Jangan lupa gunakan SD card dengan kapasitas minimal 64GB dan kecepatan tinggi (class 10 atau UHS-I) untuk menyimpan video berkualitas tinggi. Jika kamera tidak memiliki stabilisasi bawaan, Anda bisa menggunakan gimbal untuk menghasilkan video yang lebih halus.
Helm adalah perlengkapan utama untuk keamanan sekaligus mendukung motovlog. Jadi, pilihlah helm yang memiliki ventilasi yang baik, ruang untuk mikrofon, serta desain aerodinamis untuk mengurangi hambatan angin dan membantu menghasilkan audio yang lebih baik.
Motovlogging bisa menjadi cara yang seru untuk berbagi pengalaman berkendara sambil membangun audiens online. Sebelum berkendara, rencanakan rute dan topik yang akan dibahas. Hal ini sangat penting, sebab konten yang terstruktur lebih menarik untuk ditonton. Gunakan “rule of thirds” untuk menghasilkan visual yang lebih menarik. Selalu pastikan kameramu stabil untuk menghindari video yang terlalu berguncang. Utamakan keselamatan selama motovlog. Jangan terlalu fokus pada kamera hingga mengabaikan kondisi jalan, ya! Jangan lupa untuk bicara secara langsung ke kamera untuk menciptakan kedekatan dengan penonton Anda ya.
Image credit : pinterest.com