caption trialgame

Siapkan Mental Saat Trabasan!

Thursday, 13 January 2022

Siapkan Mental Saat Trabasan!


Penggemar motor trail sudah pasti menggilai trabsan. Namun untuk para pendatang baru yang belum pernah trabasan, selain harus menyiapkan fisik serta kondisi motor trail, harus juga mempersiapkan mental. Lho kenapa? Karena bermain trabasan harus rela motor trailnya mengalami beragam resiko kerusakan akibat terjatuh.

Saat Anda terjatuh di medan off-road semuanya harus serba cepat. Anda diharapkan memiliki insting dan pemikiran cepat untuk menyelamatkan diri. Salah satunya dengan membiarkan motor terjatuh dan tidak perlu ditahan.  Karena menahan atau mencoba mempertahankan motor dari kondisi terjatuh memiliki resiko yang lebih besar ketimbang membiarkan motor tersebut jatuh.

Saat terjatuh di medan off-road memang harus bersedia motornya menjadi rusak. Karena di medan off-road memiliki kontur jalan yang beragam, sehingga tidak memungkinkan untuk menahan motor agar tak jatuh.

Muhammad Arief selaku Trainer Yamaha Riding Academy mengatakan, pada saat bermain motor off-road, harus memiliki pemikiran agar tidak jatuh. "Kenapa harus lepas motor, karena jangan diusahain dipegang atau tahan. Karena kontur di jalan off-road itu bebatuan ya, jadi kalau motor itu jatuh bebatuan itu bisa gelinding. Kalau di on-road kan enak aspal masih bisa nahan, kalau di off-road ya udah gelindingin saja sama motornya. Tapi mindset-nya juga jangan sampai jatuh dulu, biar enggak jatuh beneran," jelas arief seperti dikutip dari otorider.com

Nah salah satu hal yang sering membuat pengendara motor trail di jalur off-road banyak terjatuh adalah  karena menggunakan rem depan. Sedangkan kalau rem belakang terkunci, pengendara masih bisa mengendalikan motor. Sehingga porsi rem belakang lebih besar harus diperhatikan oleh pengendara.

Saat berada di jalur off-road sebisa mungkin menggunakan posisi gear rendah. Dengan demikian, Anda  dapat mengandalkan engine brake untuk mengurangi kecepatan atau mengendalikan motor. Jika engine brake dirasa kurang, maka pakai pengereman belakang untuk menghentikan laju motor.

"Kalaupun ada jalan curam banget, kalau bisa engine brake, kalau butuh pengereman, pakai yang belakang. Misalnya nih contoh, teman-teman pakai rem belakang sampai ngunci tapi rem depan tidak ngunci, itu motor cuma selip doang, enggak jatuh. Tapi kalau rem depan ngunci, itu potensi jatuhnya besar," ujar Arief.  "Disarankan kalau turunan itu pakai rem belakang, tapi porsinya harus lebih halus lagi. Termasuk badannya harus lebih agak ke belakang, kalau ke depan potensinya malah stoppie. Kalau duduk agak ke belakang jadi menambah traksi ke roda belakang, jadi lebih bagus," pungkasnya.

 

comments

`